KOMPAS.com - Dana desa di Teluk Bintuni, Papua Barat diduga mengalir dari beberapa kepala kampung kepada Kelompok Kriminal Bersenjata.
Karena alasan tersebut, Kapolres Teluk Bintuni mengajukan pemblokiran rekening dana desa tiga kampung di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Pemblokiran rekening sudah dilakukan satu bulan sejak surat dari Kapolres diterima pada tanggal 7 Oktober.
Sementara itu di Jawa Timur, ribuan warga Malang dan Aremania memperingati 40 hari tragedi dengan doa bersama di Stadion Kanjuruhan, Rabu (9/11/2022) malam.
Tak hanya Aremania, doa bersama diikuti oleh perwakilan suporter dari berbagai daerah, seperti Bonek Mania Surabaya, Laskar Joko Tingkir Lamongan, dan Ultras Gresik.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
Tiga kampung itu adalah Kampung Majic, Kampung Meyah Distrik Moskona Barat, dan Kampung Inggof Distrik Moskona Selatan.
Pemblokiran dilakukan karena ada dugaan dana desa mengalir ke KKB melalui kepala kampung.
Pemblokiran rekening sudah dilakukan satu bulan sejak surat dari Kapolres diterima pada tanggal 7 Oktober.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Haris Tahir mengaku telah menerima dan menindaklanjuti surat dari Kapolres Teluk Bintuni terkait permintaan pemblokiran.
Meski demikian, Tahir mengaku bahwa pemblokiran rekening itu tidak termasuk gaji.
"Gaji kan hak mereka (kepala kampung) makanya kami minta pemblokiran kecuali gaji," katanya.
Menurutnya selama ini tidak ada masalah dalam Laporan Pertanggungjawaban dana kampung di daerah itu. Sementara di sisi lain, pemblokiran rekening bisa berdampak pada terhambatnya program pembangunan di wilayah tersebut.
Baca juga: Dana Desa Diduga Mengalir ke KKB, Rekening 3 Kampung di Papua Barat Diblokir