Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Dana Desa di Teluk Bintuni Diduga Mengalir ke KKB | 40 Hari Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 11/11/2022, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dana desa di Teluk Bintuni, Papua Barat diduga mengalir dari beberapa kepala kampung kepada Kelompok Kriminal Bersenjata.

Karena alasan tersebut, Kapolres Teluk Bintuni mengajukan pemblokiran rekening dana desa tiga kampung di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Pemblokiran rekening sudah dilakukan satu bulan sejak surat dari Kapolres diterima pada tanggal 7 Oktober.

Sementara itu di Jawa Timur, ribuan warga Malang dan Aremania memperingati 40 hari tragedi dengan doa bersama di Stadion Kanjuruhan, Rabu (9/11/2022) malam.

Tak hanya Aremania, doa bersama diikuti oleh perwakilan suporter dari berbagai daerah, seperti Bonek Mania Surabaya, Laskar Joko Tingkir Lamongan, dan Ultras Gresik.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Dana desa diduga mengalir ke KKB di Teluk Bintuni

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel T MonangAdlu Raharusun Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel T Monang
Kapolres Teluk Bintuni mengajukan pemblokiran rekening dana desa tiga kampung di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Tiga kampung itu adalah Kampung Majic, Kampung Meyah Distrik Moskona Barat, dan Kampung Inggof Distrik Moskona Selatan.

Pemblokiran dilakukan karena ada dugaan dana desa mengalir ke KKB melalui kepala kampung.

Pemblokiran rekening sudah dilakukan satu bulan sejak surat dari Kapolres diterima pada tanggal 7 Oktober.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Haris Tahir mengaku telah menerima dan menindaklanjuti surat dari Kapolres Teluk Bintuni terkait permintaan pemblokiran.

Meski demikian, Tahir mengaku bahwa pemblokiran rekening itu tidak termasuk gaji.

"Gaji kan hak mereka (kepala kampung) makanya kami minta pemblokiran kecuali gaji," katanya.

Menurutnya selama ini tidak ada masalah dalam Laporan Pertanggungjawaban dana kampung di daerah itu. Sementara di sisi lain, pemblokiran rekening bisa berdampak pada terhambatnya program pembangunan di wilayah tersebut.

Baca juga: Dana Desa Diduga Mengalir ke KKB, Rekening 3 Kampung di Papua Barat Diblokir

2. Empat puluh hari Tragedi Kanjuruhan

Sejumlah suporter Arema FC, Aremania membentangkan spanduk kekecewaan saat melakukan aksi damai menuntut keadilan Tragedi Kanjuruhan yang dilaksanakan di Kota Malang, Kamis (10/11/2022) siang.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Sejumlah suporter Arema FC, Aremania membentangkan spanduk kekecewaan saat melakukan aksi damai menuntut keadilan Tragedi Kanjuruhan yang dilaksanakan di Kota Malang, Kamis (10/11/2022) siang.
Ribuan warga Malang dan Aremania memperingati 40 hari tragedi dengan doa bersama di Stadion Kanjuruhan, Rabu (9/11/2022) malam.

Tak hanya Aremania, doa bersama diikuti oleh perwakilan suporter dari berbagai daerah, seperti Bonek Mania Surabaya, Laskar Joko Tingkir Lamongan, dan Ultras Gresik.

Dalam agenda doa bersama itu, mereka membaca Tahlil dan Surat Yasin yang ditujukan bagi para korban tragedi Kanjuruhan.

Terlihat, sejumlah orang juga menyalakan lilin membentuk tulisan "40 Hari Aremania".

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan bahwa agenda doa bersama itu akan terus dilakukan pada peringatan 100 hari hingga 1.000 hari tragedi Kanjuruhan.

"Secara keseluruhan ditujukan pada 135 saudara kita yang telah dipanggil oleh Sang Pencipta. Semoga saudara kita diterima di sisi Allah dan mati dalam keadaan husnul khotimah," ungkapnya di Stadion Kanjuruhan, Rabu.

Baca juga: 40 Hari Tragedi Kanjuruhan dan Sederet Aksi Belasungkawa

3. Tiga perusahaan besar hengkang dari Banten

Ilustrasi pengangguran friksional. Pengangguran adalah tenaga kerja yang tidak bekerja. Jenis pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan.freepik.com Ilustrasi pengangguran friksional. Pengangguran adalah tenaga kerja yang tidak bekerja. Jenis pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Septo Kalnadi menyebut, akan ada tiga perusahaan besar yang hengkang dari Banten pada 2023.

Ketiga perusahan itu yakni PT KMK Global Sport di Cikupa, Kabupaten Tangerang, PT Nikomas Gemilang dan PT Parkland World Indonesia (PWI) 1 dan 2 di Cikande, Kabupaten Serang.

Septo mengungkapkan, salah satu alasan hengkangnya tiga perusahaan itu karena tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) di wilayahnya masing-masing.

Di sisi lain, hengkangnya tiga perusahaan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja itu akan berdampak pada bertambahnya jumlah penganggur di wilayahnya.

Baca juga: 3 Perusahaan Besar di Banten Hengkang ke Jawa Tengah karena Besaran UMK

4. MUA menyesal tolak tawaran merias Kaesang-Erina

Make Up Artist (MUA) asal Sukoharjo Debrina Dewi Widiasari menolak tawaran merias Kaesang Pangarep dan Erina Gudono karena sudah ada permintaan pengantin lain.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Make Up Artist (MUA) asal Sukoharjo Debrina Dewi Widiasari menolak tawaran merias Kaesang Pangarep dan Erina Gudono karena sudah ada permintaan pengantin lain.
Make Up Artist (MUA) asal Sukoharjo, Debrina Dewi Widiasari mengaku sempat menyesal karena menolak tawaran merias pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dalam acara ngunduh mantuh di Solo, Jawa Tengah.

"Sebenarnya gelo (menyesal) pasti ada. Karena kan ini belum tentu setahun sekali make-upin keluarga presiden. Apalagi ini mantu terakhir. Ya sudahlah enggak apa-apa. Belum rejeki saya," ujar Debrina di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/11/2022).

Namun tawaran tersebut yang disampaikan adik Erina, Shania Sofia Gudono terpaksa ditolak, lantaran sudah memiliki tawaran makeup pengantin di hari yang sama.

"Tanggalnya (ngunduh mantu) kebetulan bersamaan dengan pengantin saya. Saya sudah ada dua pengantin tanggal segitu. Jadi terpaksa saya tolak karena jamnya sama-sama pagi," kata Debrina

Baca juga: MUA Asal Sukoharjo Mengaku Menyesal Tolak Tawaran Merias Kaesang-Erina: Belum Rezeki Saya

5. Ridwan Kamil bicara soal relokasi SDN Pondok Cina 1

Dikeluhkan orangtua siswa lantaran revitalisasi trotoar Margonda lebih tinggi daripada permukaan sekolah, petugas Dinas PUPR Kota Depok tengah membuat akses jalan menuju SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok pada Rabu (9/11/2022).M Chaerul Halim Dikeluhkan orangtua siswa lantaran revitalisasi trotoar Margonda lebih tinggi daripada permukaan sekolah, petugas Dinas PUPR Kota Depok tengah membuat akses jalan menuju SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok pada Rabu (9/11/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat suara soal polemik antara orangtua siswa dan Pemkot Depok terkait rencana relokasi SDN Pondok Cina 1.

Ia meminta Pemkot Depok memprioritaskan kegiatan belajar bagi para siswa.

"Saya titip yang harus diprioritaskan agar kegiatan belajar mengajar siswa tetap berjalan baik meski ada proyek pembangunan Masjid Margonda," kata Emil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/11/2022).

Emil berharap, Pemkot Depok segera mengambil solusi terbaik agar persoalan tersebut tak mengganggu kegiatan belajar siswa.

"Pemda Kota Depok melalui Dinas Pendidikan Kota Depok tentu akan mengambil solusi terbaik. Aspirasi dari orangtua siswa atau komite sekolah supaya didengar untuk diambil solusi yang terbaik buat siswa," jelasnya.

Baca juga: Soal Relokasi SDN Pondok Cina 1, Ridwan Kamil Minta Pemkot Depok Utamakan Kegiatan Belajar Siswa

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mohamad Adlu Raharusun, Imron Hakiki, Rasyid Ridho, Dendi Ramdhani | Editor: Pythag Kurniati, Reni Susanti, Maya Citra Rosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com