Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Intimidasi karena Meneruskan Pesan di Grup WA, Wali Murid SDN di Sleman Lapor ke Ombudsman

Kompas.com - 31/10/2022, 14:08 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Seorang wali murid salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Kalasan, Kabupaten Sleman berinisial DES diduga mendapat tindakan intimidasi.

DES diduga mendapatkan intimidasi setelah bertanya dengan meneruskan pesan yang diterimanya dari orang tidak dikenal terkait proposal pembangunan sarana prasarana sekolah di WhatsApp grup (WAG) paguyuban sekolah.

Wali murid ini kemudian melaporkan apa yang dialaminya ke Ombudsman RI perwakilan DI Yogyakarta (DIY), pada Senin (31/10/2022).

Baca juga: Ombudsman DIY Temukan SMP Negeri di Sleman Belum Ramah Siswa Berkebutuhan Khusus

Peristiwa ini bermula ketika DES menerima pesan via chat WA dari dua nomor yang tidak dikenal tentang sanggahan atas proposal pembangunan sarpras sekolah senilai 300 juta.

"Itu sekitar jam 7 pagi lewat korban (DES) menerima pesan kaleng tersebut, menurut dia pesan kaleng ya, karena tidak ada nama di kontak dia," ujar pendamping DES Katarina Susi.

DES kemudian pada 12 Oktober 2022 berinisiatif menanyakan ke grup WA paguyuban sekolah tentang pesan yang diterimanya tersebut.

"Sebetulnya dia (DES) baik bertanya kepada grup orangtua, tanggal 12 Oktober. Di-forward ke grup, apa ada yang mendapatkan seperti ini? Dia bertanya sebetulnya mbok diselesaikan oleh komite supaya tidak berkembang lebih jauh, supaya tidak mengganggu program belajar mengajar di sekolah," urainya.

Baca juga: Polemik Pengadaan Seragam SMAN 1 Wates, Ombudsman Mulai Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Satpol PP

Setelah itu DES diminta ke sekolah untuk bertemu dengan kepala sekolah. Saat itu DES mengira pertemuan tersebut membicarakan tentang anaknya di sekolah.

Pada 22 Oktober 2022 DES memenuhi panggilan tersebut. Saat sampai di sekolah menurut Katarina, DES bertemu dengan komite dan kepala sekolah yang jumlahnya sekitar delapan orang. Di dalam pertemuan itu DES dicecar pertanyaan.

DES lalu disuruh mencari pelakunya untuk membuktikan jika bukan dia yang menyebarkan.

"Menurut sekolah sih klarifikasi tapi kalau mengklarifikasi kepada satu orang kan dia takut juga ya. Nah sampai pada penugasan dia harus mencari ini orang siapa untuk membuktikan bahwa bukan dia yang menyebarkan," ungkapnya.

Pada 27 Oktober 2022, DES kembali bertemu dengan komite dan kepala sekolah. Di pertemuan kedua ini, DES meminta tetangganya Katarina Susi untuk menemaninya ke sekolah sebab saat itu suaminya sedang bekerja.

"Begitu datang ke sekolah itu langsung dicecar dengan beberapa pertanyaan dan dengan ada ancaman ya macam-macam termasuk saya diusir, lah padahal saya menemani. Korban juga diusir, tapi kami tetep keukeuh di sini bahwa kami harus meluruskan yang dimaksud," tegasnya.

Saat pertemuan itu, DES ditanya hal yang sama termasuk kembali disuruh untuk mencari orang yang menyebarkan.

"Dari itu tetap diminta apakah dia yang melakukan atau tidak, lalu disuruh cari pelakunya. Lah dia enggak mau karena enggak ada bukti, enggak ada apa-apa, ya piye," ucapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com