Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedemo di Pekanbaru Cabut Laporan dan Minta Maaf Terkait Dugaan Kebun Sawit di Kawasan Hutan

Kompas.com - 27/10/2022, 14:03 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Massa dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kota Pekanbaru (APMKP) mendatangi kantor PT Surya Dumai Group di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (26/10/2022).

Kedatangan ratusan orang itu untuk menyampaikan maaf dan mencabut laporan terhadap perusahaan sawit tersebut.

Sebelumnya, massa telah melakukan serangkaian telaah dan kajian atas tuntutan yang telah disuarakan dalam beberapa kali aksi demonstrasi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Baca juga: Pembangunan Tempat Wisata dan Kebun Sawit Sebabkan Populasi Burung Maleo di Sulbar Terancam Punah

Tuntutan yang disampaikan sebelumnya terkait isu dugaan keterlibatan Bos PT Surya Dumai, Martias Fangiono Alias Fang Kian Hwa, dan status lahan yang digunakan oleh anak-anak perusahaan perkebunan sawit Surya Dumai yang diduga berada dalam kawasan hutan.

"Kami menyesali semua pernyataan dan mencabut kembali laporan tersebut, serta meminta maaf kepada Bapak Martias Fangiono, pendiri Surya Dumai Grup yang sekarang telah berubah menjadi First Resources," kata koordinator aksi APMKP, Irfan Adriansyah, saat diwawancarai wartawan, Rabu (26/10/2022).

Irfan mengatakan, sebelumnya dilakukan beberapa kali demo meminta Kejati Riau agar mengusut terkait dugaan PT Surya Dumai memiliki lahan tanpa hak guna usaha atau HGU.

Luas lahan diduga tanpa HGU, sebut dia, sekitar 7 juta hektar yang masuk dalam kawasan hutan lindung di Kabupaten Pelalawan.

"Rupanya yang tidak memiliki HGU hanya sekitar 1 juta hektar. Jadi, apa yang kami sampaikan dalam aksi demo sebelumnya tidak benar setelah kami melakukan kajian bersama KLHK," sebut Irfan.

Baca juga: Truk Meluncur Saat Bongkar Muat Sawit, Sopir dan Satpam Tewas Terjepit

Karena itu, pihaknya datang ke kantor PT Surya Dumai untuk menyampaikan klarifikasi dan meminta maaf.

Selain itu, sebut Irfan, pihaknya juga akan memberikan klarifikasi ke Kejati Riau terkait laporan tersebut.

Dari pantauan Kompas.com, surat klarifikasi tersebut diserahkan ke penjaga kantor dan tidak ada pejabat yang menemui massa.

Usai menyampaikan klarifikasi, massa yang dikawal petugas kepolisian kemudian membubarkan diri.

Hingga saat ini, belum ada keterangan yang disampaikan oleh pihak PT Surya Dumai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com