Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perambahan Hutan di TNTN Riau, Ternyata Ada Kades yang Terbitkan 1.500 SKT di Kawasan Hutan Lindung

Kompas.com - 28/09/2022, 12:00 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Aksi perambahan kawasan hutan lindung di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau masih ditemukan.

Belum lama ini, tim balai TNTN menangkap 9 orang pelaku perambahan hutan.

Rumah bagi kawanan gajah sumatera dan satwa dilindungi lainnya itu berubah menjadi lahan perkebunan. Saat ditangkap, para pelaku justru menunjukkan surat keterangan tanah (SKT) sebagai bukti kepemilikan.

Ironisnya, seorang kepala desa di Pelalawan punya andil besar dalam hal ini.

Baca juga: Kasus Perambahan 35 Hektar Hutan Suaka Margasatwa Pasaman, Polisi Belum Terima Laporan

Dari penangkapan itu pula, terungkap Kepala Desa (Kades) Air Hitam di Pelalawan menerbitkan surat keterangan tanah (SKT) di dalam kawasan TNTN.

Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro mengungkapkan bahwa SKT yang sudah diterbitkan kades itu angkanya sangat fantastis.

"(Kepala Desa) itu sempat mengaku sudah 1.500 SKT yang diterbitkan dalam kawasan Taman Nasional. Satu SKT itu luasnya ada yang 2 hektar. Tapi enggak tahu juga apakah ada yang lebih. Kami tidak tahu juga apakah SKT itu diperjualbelikan. Yang jelas penerbitan surat tanah di dalam kawasan hutan lindung menyalahi aturan," ungkap Heru saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (28/9/2022).

Oleh sebab itu, Heru mengirimkan surat untuk meminta menghentikan dan mencabut kembali SKT tersebut.

Massa diduga perambah hutan mencoret dinding kantor seksi 1 Balai TNTN di Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (27/9/2022).Dok. Balai TNTN Massa diduga perambah hutan mencoret dinding kantor seksi 1 Balai TNTN di Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (27/9/2022).

Namun, setelah surat itu dikirim, Heru malah mendapat ancaman dari sekelompok orang.

Massa yang berjumlah ratusan orang mencoret dinding kantor seksi pengelola wilayah (SPW) 1 Balai TNTN.

Baca juga: Kepala Balai TNTN Diancam Usai Tangkap Perambah Hutan Lindung di Riau

Sementara itu, Heru menyebutkan bahwa saat ini total luas TNTN 81.000 hektar. Namun, 40.000 hektar sudah menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Sisanya itu yang mesti kita selamatkan dari pelaku perambahan hutan. Meski ada tekanan-tekanan, tetapi kami akan terus maksimal melakukan pencegahan dengan patroli di dalam hutan setiap hari," tegas Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com