SOLO, KOMPAS.com - Sutradara Fajar Nugroho atau biasa dikenali Fajar Nugros memproduksi Film Inang.
Uniknya, film ini mengangkat mitos Rebo Wekasan dengan memunculkan sosok Presiden Joko Widodo.
Sosok Presiden Jokowi ini sempat muncul dalam bentuk foto di headline surat kabar, dengan keterangan soal peristiwa kenegaraan.
Banyak yang penasaran dengan munculnya Jokowi dalam film yang sudah ditonton 502.168 orang itu.
Baca juga: Rest Area Jalan Tol di Solo Raya Dimungkinkan Langsung Terhubung dengan Jalur Wisata hingga Industri
"Filmnya detail banget, penggambaran simbolnya masuk akal. Tapi, kenapa ada Pak Jokowi terselip itu. Jadi ya penasaran, mungkin ada kaitannya sama hari Rabu, kesukaan Pak Jokowi kalau reshuffle menteri," kata Muhamad, salah satu penonton film Inang di Bioskop Kota Solo, pada Jumat (21/2/2022).
Sutradara Film Inang Fajar Nugros mengatakan, adanya sosok Jokowi yang disisipkan dalam filmnya memang disengaja.
"Mungkin banyak yang bilang itu kampanye, tapi itu bukan kampanye. Sebenarnya, itu pemantik cerita utama ini. Karena menurutku, sepanjang beliau jadi Presiden, selalu membuat keputusan hari Rabu," kata Fajar Nugros, saat meet and great Film Inang, Jumat.
Pria yang masa kecilnya di Yogyakarta itu mengatakan, dengan keresahannya, ia mencoba memberikan kesan sisi lain makna mitos Rebo Wekasan.
Rebo Wekasan merupakan Rabu terakhir di bulan Sapar dalam kalender Jawa.
Baca juga: Bayi di Bantul Meninggal karena Gagal Ginjal Akut Misterius, Ini Cerita dari Sang Ayah
Dalam beberapa kepercayaan, akan ada banyak petaka yang terjadi sehingga disebut dengan hari sial tersebut.
"Jadi pemantik yang mengendap di kepala, kenapa hari Rabu ya? Kan ada hari sial itu Rebo Wekasan, berarti ya secara tidak langsung ternyata ya itu, dalam filmnya berfungsi untuk bahwa ada kepercayaan hari Rabu itu baik," ujar Fajar.
Sehingga, dalam akhirnya filmnya itu, Fajar menilai selain memberikan pesan untuk budaya mitos hari jelek masih melekat di masyarakat, ia juga inggin menujukan film tersebut menggambarkan hari baik juga.
"Jadi, enggak sepenuhnya film ini menghakimi hari Rabu itu sial. Presiden itu hal penting diputusin akhirnya Rabu. Berarti buat dia hari Rabu itu, mungkin hari baik," kata dia.
Hari Rabu memang nampaknya menjadi hari istimewa bagi Presiden Joko Widodo.