Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bintan Marah ke RSUD: Saya Kasih Seminggu, kalau Masih Manual, Saya Evaluasi Manajemen

Kompas.com - 19/10/2022, 12:09 WIB
Elhadif Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com - Bupati Bintan Roby Kurniawan marah ketika berkunjung ke RSUD Bintan, Rabu (19/10/2022).

Kedatangan Roby ke rumah sakit yang terletak di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), untuk menyerahkan bantuan monitor. Monitor ini nantinya untuk pelayanan di RSUD Bintan.

Saat sampai di RSUD Bintan, Roby kesal karena pimpinan rumah sakit tidak berada di tempat. Kemudian, bidang pelayanan yang bertanggung jawab terhadap rekam medik juga tidak hadir.

Baca juga: Curi 50 Kg Kepingan Tembaga, 3 Eks Karyawan Subkon PT BAI Bintan Ditangkap

Hal tersebut membuat Roby bingung mau menyerahkan kepada siapa monitor tersebut.

Bahkan, kehadiran Roby saat itu seperti tidak ditanggapi pihak rumah sakit. Setelah beberapa menit berkeliling rumah sakit, tidak ada satu pun petugas yang mendampingi. 

Pendampingan hanya dilakukan Diskominfo dan protokol Bintan.

Setengah jam kemudian, ada staf rumah sakit muncul. Roby kemudian menyerahkan empat monitor ke staf rumah sakit tersebut.

Roby mengaku, beberapa waktu lalu sidak di RSUD Bintan terkait pelayanan yang kurang maksimal.

Di situ pihak rumah sakit beralasan ketersediaan monitor pelayanan untuk mendukung sistem online masih kurang empat unit. Sementara untuk pengadaan, anggaran rumah sakit belum ada.

"Sekarang kita datang bawa empat monitor tersebut dan saya serahkan sendiri. Namun, yang bagian rekam mediknya tidak datang. Sebenarnya mereka mau serius atau tidak untuk peningkatan pelayanan karena monitornya sudah kita belikan ini," kata Roby kepada staf yang RSUD Bintan.

Baca juga: Ayah Kandung di Bintan Perkosa Anaknya yang Disabilitas hingga Hamil

Roby meminta pihak rumah sakit serius meningkatkan pelayanan. Jika dalam sepekan pelayanan masih manual, Roby ancam akan mengevaluasi seluruh manajemen RSUD Bintan.

"Saya kasih waktu seminggu lagi. Kalau tidak, saya evaluasi mereka yang di rumah sakit," tegasnya.

Pejabat kelahiran Tanjungpinang 1993 ini mengaku prihatin melihat sistem pelayanan yang diberikan RSUD Bintan.

Sistem manual ini sebenarnya menyusahkan masyarakat. Sebab, mereka harus mengantre berjam-jam di rumah sakit untuk berobat.

Dengan adanya penambahan empat monitor seperti yang diminta pihak rumah sakit, diharapkan masyarakat tidak lagi mengantre terlalu lama. Karena semuanya sudah dilakukan dengan sistem online.

"Jadi dengan adanya sistem online para pasien tak perlu menunggu terlalu lama. Karena sudah tau harus datang jam berapa. Perubahan ini yang saya mau, maka saya minta pihak rumah sakit segera melakukannya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com