Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKP Sebut Dana Desa Rp 400 Triliun Belum Signifikan Turunkan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 19/10/2022, 11:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dana desa sebesar Rp 400 triliun yang dikucurkan pemerintah, disebut belum signifikan menurunkan angka kemiskinan di desa.

Hal itu disampaikan Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Raden Suhartono, dalam rapat dengar pendapat pemberantasan korupsi terintegrasi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pemerintah Daerah NTT dan sejumlah lembaga vertikal, yang digelar di Hotel Aston Kupang, Rabu (19/10/2022).

Ratusan triliun dana desa itu digelontorkan selama delapan tahun, mulai 2013 hingga 2021.

Baca juga: Wapres Sebut Potensi Wakaf Nasional Rp 180 Triliun, Ketua MPR: Bisa Bantu Entaskan Kemiskinan

"Kalau kita harus jujur, dana sebesar itu belum berpengaruh secara signifikan untuk menurunkan angka kemiskinan di desa dan juga kemandirian di desa," kata Suhartono.

Suhartono menjelaskan, pengelolaan dana desa secara tidak sadar dimaknai secara keliru, sehingga berpotensi terjadinya penyimpangan. Kondisi itu ditandai dengan banyaknya pengaduan masyarakat.

Dia menyebutkan, berbagai permasalahan yang muncul terkait pengelolaan dana desa, mencakup kelembagaan, sumber daya manusia dan sistem pengelolaannya.

Termasuk juga, lanjut dia, terkait pemanfaatan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di desa.

"Masih sering kita jumpai pengelolaan dana desa secara tidak sadar tidak dimengerti oleh para kepala desa dan perangkat terkait pengelolaan dan pemaknaan secara keliru sehingga berpotensi terjadinya penyimpangan," ungkap dia.

Baca juga: Capaian Perolehan Zakat di Jateng Tinggi, Ganjar Nilai Bisa Tekan Angka Kemiskinan

Kondisi itu dibuktikan dengan banyaknya pengaduan masyarakat terkait penyimpangan pengelolaan keuangan di desa baik alokasi dana desa, bantuan keuangan desa, maupun pendapatan asli desa.

Sehingga, Suhartono berharap, aparat desa bisa paham dalam mengelola dana desa, sehingga angka kemiskinan bisa berkurang.

Hadir dalam kegiatan itu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan penjabat Wali Kota Kupang, sejumlah bupati, wakil bupati dan Ketua DPRD di NTT. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com