MAUMERE, KOMPAS.com - Warga Desa Umauta Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan curahan hatinya saat rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkunjung ke desa itu, Jumat (8/10/2022).
Kehadiran rombongan Kemenparekraf ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan karena Desa Umauta masuk nominasi 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
Penggerak Desa Wisata Umauta Cletus Beru mengaku bangga dan senang dengan kehadiran pejabat Kemenparekraf di desanya.
Baca juga: Sudah 77 Tahun Merdeka, Kami Belum Merdeka Sinyal Ponsel, Jangan Biarkan Kami Tertinggal
Namun, kata dia, warga Desa Umauta masih belum sepenuhnya siap untuk jadi desa wisata karena belum memiliki jaringan internet.
Untuk mendapatkan sinyal mereka terpaksa mencari tempat yang lebih tinggi. Jika keperluan mendesak warga harus rela naik di atas pohon yang berada di sekitar rumah.
"Dulu Pak Deputi waktu kami mau kirim dokumen untuk ADWI itu kami harus naik pohon cengki untuk kirim data ke Jakarta," ujarnya.
Cletus sempat meminta rombongan untuk membuka ponsel untuk membuktikan ucapannya.
"Silakan buka ponsel bapak ibu, jaringan di sini susah sekali," ucapnya.
Ia berharap dengan kehadiran Deputi Kemenparekraf bisa membantu warga desa dari kesulitan untuk mendapatkan jaringan internet.
Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu berjanji akan membantu warga Desa Umauta.
Baca juga: Warga Pulau Rinca Senang Sinyal Penuh, Berharap Akses Internet Stabil untuk Dukung Wisata
"Bagaimana kita mau promosikan desa ini kalau sinyal tidak ada. Oleh karena itu tadi saya minta Pak Kadis Pariwisata Kabupaten Sikka tolong beritahu ke kami koordinatnya," ujarnya.
Langkah selanjutnya, kata Vinsensius, Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan Kemenkominfo untuk membangun tower sesuai titik yang ditentukan.
"Nanti Menteri Sandiaga akan menyampaikan ke Kominfo dan operator untuk menindaklanjuti. Kita pastikan jaringan akan hidup di sini," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.