LABUHAN BAJO, KOMPAS.com - Warga Pulau Rinca, Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, berterima kasih sinyal internet kini sudah penuh sejak setahun terakhir.
Namun, mereka berharap akses internet di wilayahnya stabil dan lancar.
Harapan itu disampaikan saat kunjungan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Sabtu (13/8/2022).
Baca juga: Sandiaga: Lihat Komodo Bisa di Pulau Rinca, Tiket TNK Rp 3,75 Juta karena untuk Konservasi
Hadir dalam kunjungan di site Base Transceiver Station (BST) Pasir Panjang tersebut Direktur Utama BAKTI Anang Latif dan jajaran direksi serta para pemimpin redaksi media massa di Jakarta.
Baca juga: Resmikan Penataan Pulau Rinca TN Komodo, Jokowi Bidik 1 Juta Turis
Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Desa Pasir Panjang, Muhammad Arok, mengakui sinyal telepon seluler di daerahnya sudah kuat sejak dibangun BTS oleh BAKTI.
Namun, akses internet masih naik turun dan dikeluhkan warga maupun wisatawan yang datang.
"Kalau bisa, Pak, mohon BAKTI bisa menaikkan bandwidth untuk internet. Kalau bisa secepatnya," kata Arok.
Dalam kesempatan terpisah, Muammar, warga Pasir Panjang mengatakan, akhir-akhir ini wisatawan yang berkunjung ke desanya semakin banyak.
Namun, semakin banyak wisatawan yang datang, akses internet semakin sulit.
"Ya, senang karena sinyal full, tapi harus sabar karena internetnya belum lancar," kata Muammar.
Bagi desa wisata seperti Pulau Rinca, internet menjadi infrastruktur yang sangat penting dan menunjang promosi wisata secara cepat dengan memanfaatkan media sosial.
Direktur BAKTI Anang Latif mengatakan, Pulau Rinca dan sekitarnya selama ini terisolasi dari sinyal.
Operator seluler tak ada yang mau membangun infrastruktur karena mahalnya pendanaan. Banyak daerah yang tak punya listrik yang menjadi kendala pembiayaan.
Sejauh ini, baru Telkomsel yang memanfaatkan infrastruktur tersebut di Pulau Rinca.