Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Ibunda Pecah, Tak Percaya Anak Pertamanya Tewas Tertembak di Texas, AS

Kompas.com - 10/10/2022, 18:28 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Air mata Nani Muldiani, orang tua Novita Kurnia Putri pecah saat bercerita soal kabar anak pertamanya itu meninggal tertembak di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.

Masih terngiang-ngiang wajah Novita di kepalanya. Dalam hati kecil dia berharap jika kabar Novita meninggal tak benar.

Namun, apa daya. Dia hanya bisa menangis, berdoa sembari berharap agar jenazah putri tercintanya itu bisa segera dimakamkan di kota kelahirannya, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang.

Baca juga: Warga Semarang Tewas Ditembak di Texas AS, Begini Kondisi Rumah Duka

Meski sudah mendapatkan kabar tujuh hari yang lalu, Nani masih tak sanggup jika bercerita banyak soal anak pertamanya itu. Apalagi, dia dan Novita mempunyai hubungan cukup dekat.

"Saya tak sanggup kehilangan Mbak Novita," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Senin (10/10/2022).

Selain hubungan anak dan ibu, Nani dan Novita sudah seperti sahabat. Novita juga sering bercerita soal banyak hal kepada ibunya.

"Novita kalau sama saya sering curhat banyak hal," ungkapnya.

Baca juga: Novita WNI di Texas Tewas Diberondong 100 Peluru, 5 Remaja Ditangkap

Selain itu, Novita juga selalu nurut ketika Nani menginginkan sesuatu. Novita selalu mengiayakan dan tak pernah mengecewakan ibunya itu.

"Kalau minta apapun pasti diturutin," ujarnya.

Sementara itu, adik ipar korban, Rizky Aulia Putra (21) mengatakan, sampai saat ini pihak keluarga masih kaget dengan kabar meninggalnya Novita.

"Kita masih kaget," jelasnya di lokasi yang sama.

Sampai saat ini pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah korban. Pihak keluarga menginginkan agar Novita bisa dimakamkan di tempat kelahirannya.

"Pihak keluarga minta agar Kakak (Novita) dikuburkan di sini saja," ujarnya.

Dia mengaku sudah mendengar kabar meninggalnya Novita sejak satu minggu yang lalu. Suami korban sudah memberi kabar kepada keluarga yang ada di Kota Semarang.

"Sebetulnya kabarnya sudah kami dengar sejak minggu lalu dari suami korban lewat video call," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com