Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi IV DPR Soroti Apel Kota Batu yang Terancam Punah

Kompas.com - 16/09/2022, 07:25 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Komoditas apel asal Kota Batu, Jawa Timur terancam punah. Salah satu penyebabnya adalah lahan yang ada terus menurun setiap tahun.

Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja untuk meninjau permasalahan yang ada secara langsung di kebun apel yang berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji pada Kamis (15/9/2022).

Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu menunjukkan, pada 2020 lahan apel di Kota Batu seluas 1.200 hektar. Sedangkan pada 2022 berkurang menjadi 1.092 hektar.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Bumiaji, Abdul Kamar mengatakan produksi buah apel di Kota Batu juga mengalami penurunan.

Hal itu dikarenakan adanya beberapa faktor penyebab. Seperti biaya produksi yang tinggi sehingga petani memilih untuk beralih tanaman pangan jenis lainnya.

Baca juga: Hadapi Kenaikan Harga Pangan, Wali Kota Batu Minta Warga Tanam Cabai di Pekarangan

Kemudian, juga produktivitas apel yang menurun dikarenakan kualitas tanah memburuk akibat pemakaian pupuk kimia secara berkepanjangan. Selain itu, rata-rata pohon apel di Kota Batu saat ini sudah berusia 40 hingga 50 tahun lebih.

Menurutnya perbaikan tata kelola lahan apel perlu dilakukan. Dia menilai kondisi saat ini telah kritis.

"Banyak apel di Kota Batu yang sudah kritis, perlu dilakukan perbaikan unsur hara yang bisa digenjot dengan pupuk organik, tapi saat ini kami petani masih kesulitan untuk mencukupi kebutuhan pupuk organik," kata Abdul Kamar pada Kamis (15/9/2022).

Penyemprotan obat pertanian berbahan kimia akan merusak tanah karena mikroorganisme baik yang terkandung di dalamnya akan berkurang.

Oleh sebab itu, keseimbangan pengelolaan pohon apel menggunakan bahan organik perlu dilakukan.

Kini satu pohon apel dalam sekali panen rata-rata hanya menghasilkan sebanyak 10 kilogram buah. Padahal, kondisi 20 tahun lalu bisa menghasilkan dua kali lipatnya.

Di samping itu, faktor daya saing harga apel yang rendah dengan buah lainnya juga berpengaruh. Ditambah para petani rata-rata mulai beralih untuk menanam jeruk.

Lebih lanjut, varietas apel di Kota Batu saat ini masih terbatas. Empat varietas itu antara lain Apel Ana, Rome Beauty, Manalagi dan Wanglin.

Ia berharap adanya penelitian yang bisa memunculkan varietas apel yang baru. Terutama varietas yang dapat tahan di segala cuaca. Sebab, penyakit pohon apel ketika musim hujan rentan menghasilkan buah dengan kondisi tidak baik.

Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini mengatakan komoditas apel di Kota Batu menjadi salah satu perhatian khusus dari pemerintah. Revitalisasi perbaikan tata kelola lahan harus terus dilakukan dari hulu-hilir agar keberadaan apel tidak punah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com