Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Waspadai Gelombang di Teluk Tomini dan Laut Sulawesi Bagian Barat dan Tengah

Kompas.com - 05/09/2022, 15:29 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Masyarakat diminta mewaspadai gelombang tinggi maksimum yang berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian barat dan tengah pada Selasa-Kamis (6-8/9/2022).

Tinggi gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang kategori sedang atau 2,5-5 meter.

Baca juga: BMKG Minta Warga Gorontalo Waspadai Dampak Hujan Lebat

Peringatan dini ini disampaikan oleh Audia Azizah Azani, prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Pada kondisi sinoptik, umumnya di Indonesia bagian utara ekuator angin dari tenggara - barat daya, sedangkan di Indonesia bagian selatan ekuator angin dari timur - tenggara. Kecepatan angin tertinggi berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian barat dan timur serta Teluk Tomini,” kata Audia Azizah Azani dalam siaran pers BMKG Gorontalo, Senin (5/9/2022).

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di 23 Wilayah Selama Sepekan

Di Laut Sulawesi bagian barat cuaca diprediksi terjadi hujan rinagn sementara pada Laut Sulawesi bagian tengah cuaca berawan dengan kecepatan angin dari arah barat daya – barat laut sebesar 10-25 knot.

Pada Selasa (6/9/2022) di Teluk Tomini bagian timur cuaca diprediksi hujan ringan dengan arah angin barat daya – barat laut dengan kecepatan 8-20 knot.

Di ketiga lokasi ini diprediksi tinggi gelombang dalam kategori sedang atau 1,25-2,5 meter. Pada kondisi maksimum di kawasan ini gelombang dapat mencapai 2,5-5 meter.

BMKG menggolongkan tinggi gelombang dalam 6 kategori, gelombang tenang ketinggian 0- 0,5 meter, gelombang rendah 0,5-1,25 meter, gelombang sedang  1,25-2,5 meter, gelombang tinggi 2,5-4 meter, gelombang sangat tinggi 4-6 meter, dan gelombang ekstrem 6-9 meter.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Gorontalo Sayid Mahadir juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak hujan lebat yang terjadi mulai Selasa (6/9/2022).

Sejumlah daerah tersebut adalah Gorontalo, Bone Bolango, Koita Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Pohuwato dam Boalemo.

“Dampak hujan lebat bisa berupa jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadinya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, volume aliran meningkat atau banjir, dan aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktifitas masyarakat dalam skala menengah,” kata Sayid Mahadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com