PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran melanda bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 di Desa Sialang Jaya, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
Meski dilanda musibah kebakaran, para siswa tetap masuk sekolah mengikuti pelajaran seperti biasa besok, Senin (5/9/2022).
Sebab, masih ada ruang kelas dan bangunan lainnya yang bisa digunakan untuk belajar mengajar.
Baca juga: SD Negeri Terbakar di Rokan Hulu Riau, Api Berasal dari Kantin Sekolah
Bahkan, kata Kepala SDN 06 Nisdawati, musala sekolah akan digunakan sementara sebagai tempat belajar siswa.
"Nanti sebagian siswa akan belajar di musala yang terbengkalai itu. Kemudian, kita juga menggunakan ruang kelas 3 B. Sebagian anak kelas 3 B belajar di aula sekolah," kata Nisdawati kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (4/9/2022).
Rencana sebelumnya, sebut dia, belajar siswa dibagi menjadi dua shift, yakni pagi dan sore.
Namun, rencana itu diubah lagi setelah Dinas Pendidikan meminta guru dan siswa yang berjumlah 266 orang tetap masuk sekolah pagi hari.
"Rencana anak-anak belajar dibagi dua shift, pagi dan sore sampai ada gedung baru. Tapi, Sekretaris Dinas Pendidikan meminta semua siswa masuk pagi dengan menggunakan ruangan yang ada," kata Nisdawati.
Baca juga: Kebakaran Pasar Lettu Bakri Sukabumi, 41 Lapak Pedagang Hangus
Diberitakan sebelumnya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 di Desa Sialang Jaya Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, dilanda kebakaran, Minggu (4/9/2022), sekitar pukul 10.30 WIB.
Dalam insiden itu tidak ada korban jiwa, namun ruangan belajar siswa dan ruangan lainnya hangus terbakar.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, Serda Dedy Nofery Samosir mengatakan, ada tiga ruangan belajar yang dilahap si jago merah.
"Ruangan belajar yang terbakar tiga pintu, yang terdiri dari kelas lima satu pintu dan kelas enam dua pintu," kata Dedy kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Minggu.
Selain itu, sambung dia, api juga membakar satu ruang perpustakaan, dua toilet guru, satu gudang dan kantin.
Akibat kebakaran itu, kerugian materil ditaksir mencapai Rp 300 juta.
Dedy menjelaskan, kebakaran SDN 06 Rambah pertama kali dilihat oleh warga berasal dari ruangan kantin sekolah.