JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menduga ada aliran dana desa yang digunakan untuk membeli 615 amunisi yang dilakukan oleh oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN.
Dugaan ini muncul setelah polisi menangkap Kepala Kampung Wusi Terius Labi yang menjadi salah satu donatur untuk AN.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Polda Papua, Irjen Mathius D Fakiri, mengaku sudah mengirim surat ke kementerian terkait agar penggunaan dana desa bisa diawasi lebih ketat.
"Saya sudah mengirim surat ke kementerian dan saya sudah menyampaikan ke Bapak Mendagri untuk kita bisa mengontrol secara ketat penggunaan dana desa," ujarnya di Jayapura, Senin (15/8/2022).
Pola transfer dana desa saat ini, sambung Fakiri, memungkinkan adanya penyelewengan tanpa adanya pengawasan yang baik.
Baca juga: Sekdes dan Kepala Kampung di Nduga Jadi DPO, Setor Rp 200 Juta ke ASN untuk Beli Amunisi Bagi KKB
Dana yang langsung masuk ke kas kampung atau desa, khususnya di wilayah pegunungan, sulit untuk diawasi karena faktor geografis.
"Saya meminta dana desa jangan langsung masuk ke rekening desa, kalau bisa masuk kas daerah supaya bisa termonitor uang ini untuk apa," kata dia.
Ia pun mendesak agar pemerintah segera membuat regulasi guna mengatasi masalah tersebut.
Fakiri menegaskan, upaya aparat keamanan untuk mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akan percuma bila sumber dananya tidak dipotong.
"Kita sinyalir uang-uang ini dipergunakan untuk membantu perjuangan KKB dan tentu ini perlu diambil langkah cepat," cetus Fakiri.