KOMPAS.com - A, sekretaris desa dan GK, salah satu kepala Kampung di Kabupaten Nduga, Papua masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua.
A dan GK diduga terlibat dalam kasus pembelian amunisi untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dicurigai mereka berdua menjadi pemberi uang kepada oknum ASN Nduga berinisial AN yang tertangkap telah membawa satu pucuk senjata api dan 615 butir amunisi.
AN ditangkap pada Rabu (29/6/2022).
"DPO yang pertama inisialnya A, dia merupakan seorang Sekretaris Desa. Sedangkan yang satu lagi inisial GK merupakan kepala kampung," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Diduga Terlibat Pembelian Amunisi untuk KKB, 2 Aparat Kampung di Nduga Masuk DPO
Ia mengatakan baik A dan GK memberikan uang masing-maisng Rp 100 juta ke ASN AN.
Sebelum menetapkan A dan GK sebagai DPO, polisi telah mengamankan TL, Kepala Kampung Wudi, Kabupaten Nduga.
Seperti Al dan GK, TL diduga mengambil uang Rp 150 juta dari dana desa dan diserahkan ke AN untuk membeli amunisi KKB.
Selain menangkap AN, polisi juga menangkap T pada 2 Juni 2022. T diduga yang menjual 160 butir amunisi ke AN.
Dari AN, polisi menemukan nama-nama donatur untuk membeli amunisi termasuk nama LT, A dan GK.
Total uang yang diberikan ke AN adalah Rp 450 juta yang kemudian digunakan untuk mmebeli amunisi bagi KKB.
Terkait kasus tersebut, petugas juga mengamankan Kopda BI dan Koptu TJR yang diduga terlibat kasus jual beli amunisi untuk KKB.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor : Priska Sari Pratiwi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.