Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Maluku Minta Jajarannya Tindak Tegas Penambang Ilegal di Gunung Botak

Kompas.com - 10/08/2022, 22:21 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol Lotharia Latif memerintahkan aparat kepolisian di Kabupaten Buru untuk terus melakukan penertiban di kawasan tambang emas Gunung Botak.

Ia meminta polisi agar menindak tegas para penambang liar yang masih beraktivitas di kawasan tersebut.

"Saya minta untuk terus lakukan penertiban di kawasan tambang emas Gunung Botak, tindak tegas para pelaku, penambang ilegal dan hukum mereka seberat-beratnya," kata Latif kepada wartawan di Ambon, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Kabur, Polisi Sebar Foto Pria Diduga Bunuh Istri di Maluku

Latif mengungkapkan penertiban di kawasan Gunung Botak harus terus dilakukan agar tidak ada lagi aktivitas ilegal di kawasan itu.

Polda Maluku sendiri telah mengirim tim guna membantu Polres Pulau Buru dalam melakukan penindakan hukum bagi para penambang ilegal yang kedapatan melakukan pelanggaran.

Baca juga: Gempa di Maluku Tenggara Barat, BPBD: Tak Ada Kerusakan

"Semua ini kami lakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan lingkungan, yang dapat membahayakan kesehatan generasi mendatang," ujarnya.

Kapolda juga meminta pemerintah Kabupaten Buru untuk melakukan operasi yustisi. Sebab, dari data yang ada, banyak warga dari luar daerah Maluku yang melakukan aktivitas ilegal di Gunung Botak.

"Pemda sebaiknya gelar operasi yustisi karena banyak penambang ilegal merupakan orang yang datang dari luar Buru. Ini tentunya akan merusak lingkungan dan kesehatan," harapnya.

Kapolda menegaskan kepada jajarannya agar dapat memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada para penambang ilegal, termasuk penyokong dana.

"Sudah waktunya untuk tidak lagi berikan hukuman yang ringan terhadap penambang ilegal, baik penyandang dana maupun pelaku lapangannya," pintanya.

Ia juga meminta untuk menangkap para pelaku yang menyelundupkan bahan kimia berbahaya seperti sianida dan merkuri. Sebab, dampak dari penggunaan bahan pengolah emas tersebut sangat merusak lingkungan hidup.

"Kita juga intensifkan pencegahan masuknya zat-zat berbahaya yang berpotensi digunakan untuk proses penambangan emas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com