Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman NTB Minta Imigrasi Evaluasi Pembuatan Paspor di ULP Lombok Timur

Kompas.com - 05/08/2022, 05:30 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Kantor Imigrasi Mataram untuk segera mengevaluasi pelayanan di Unit Layanan Paspor Kabupaten Lombok Timur.

Ombudsman menemukan praktik percaloan di lokasi itu yang mengarah pada potensi terjadinya pengiriman pekerja migran non-prosedural.

"Catatan kami, kami minta kepada Kantor Wilayah Kemenkumham pada Divisi Imigrasi untuk melakukan supervisi evaluasi mendalam. Bukan kita saling bantah, bahwa ini temuan kami," ungkap Asisten Bidang Penanganan Pelaporan Ombudsman NTB, Sahabudin, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Imigrasi Bantah Sebagian Temuan Ombudsman soal Malaadministrasi di ULP Lombok Timur

Sahab mengatakan, tindakan Ombudsman menginvestigasi dugaan maladministrasi di ULP sebagai bentuk kepedulian terhadap lembaga negara agar dapat berbenah menjadi lebih baik.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Ombudsman RI Pusat, dan Ombudsman RI pusat sudah berkoordinasi dengan Dirjen Kum dan HAM, dan Dirjen Imigrasi. Dari kemarin kami sudah bangun komunikasi, sehingga kami akan menyelesaikan laporan hasil pemeriksaan (LHP), kita di sana menjadi petunjuk," ungkap Sahab.

Baca juga: Dugaan Praktik Percaloan di ULP Lombok Timur, Kantor Imigrasi Lakukan Sidak

Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Ombudsman NTB, Arya Wiguna mengungkapkan, temuan Ombudsman dalam investigasi tertutup seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi Imigrasi.

Arya menjelaskan, ULP Lombok Timur diduga melanggar SOP pelayanan seperti yang dikeluarkan Dirjen Imigrasi pada 5 April 2022.

Menurutnya, berdasarkan hasil investigasi, banyak praktik percaloan yang membuat para pemohon paspor tidak melakukan proses wawancara sebagai mestinya.

Arya menegaskan, proses pembuatan paspor yang tidak melalui wawancara menjadi celah bagi terjadinya pengiriman pekerja migran non-prosedural. Sebab, tidak ada proses pengecekan dari petugas atas tujuan pembuatan paspor itu.

"Nah, di sinilah mekanisme yang tidak dilalui yakni wawancara. Bukan pemohonnya tidak datang foto, pemohon datang ke sana tapi tidak dilakukan wawancara, sehingga melanggar SOP juga dan tidak disertai nomor antrean," ungkap Arya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com