Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Mahasiswa UNG Alami Hipotermia dan Asma Saat Mendaki Gunung Tilongkabila Gorontalo

Kompas.com - 26/06/2022, 07:40 WIB
Rosyid A Azhar ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Dua orang mahasiswa pecinta alam (Mapala) dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengalami hipotermia dan penyakit asma saat mendaki Gunung Tilongkabila.

Mereka akhirnya dievakuasi tim gabungan dari Kantor Pencarian dan pertolongan, TNI/Polri, Indonesian Escorting Ambulance (IEA), Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Sabtu (25/6/2022).

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan pertolongan Provinsi Gorontalo I Made Junetra, 1 mahasiswa mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh secara cepat yang membayakan jiwa.

Baca juga: Banyak Korban Hipotermia di Gunung Lawu, Bupati Karanganyar Minta Kesehatan Pendaki Diperiksa

Hipotermia ini biasanya dipicu suhu lingkungan yang dingin dalam waktu lama. Sedang satu orang lagi mengalami gangguan asma.

“Dua orang korban adalah bagian dari 15 orang yang melakukan pendakian untuk mengikuti pendidikan dasar ke-7 anggota Mapala Belantara di Gunung Tilongkabila,” kata I Made Junetra.

I Made Junetra menjelaskan, pada Kamis (23/6/2022) pukul 04.00 Wita, ke-15 mahasiswa ini mulai mendaki. Pada Jumat keesokan harinya pukul 10.00 Wita, salah satu anggota Mapala atas nama Dea Nanda Doke kelelahan.

“Karena Dea kelelahan maka seluruh anggota mapala memutuskan untuk beristirahat sejenak  pada ketinggian 701 meter di atas permukaan laut,” jelas .

Meskipun mereka telah beristirahat cukup, kondisi Dea tak kunjung membaik, suhu tubuhnya terus menurun.

Rombongan mahasiswa ini mulai resah saat mengetahui Dea batuk disertai darah, sehingga teman-temannya mencurigai adanya hipotermia.

Saat itu tubuh Dea lemas dan tidak mampu lagi berjalan.

Baca juga: Hipotermia di Gunung Lawu, Seorang Pendaki Asal Tangerang Meninggal Dunia

Para mahasiswa pendaki gunung ini kesulitan bergerak untuk membawa Dea ke lokasi yang aman karena jalur medan yang dilalui sangat terjal dan becek. Saat itu, hujan turun deras.

Pada pukul 21.00 Wita tim pendakian mengambil keputusan untuk beristirahat di pos 1 sambil menunggu kondisi Dea pulih. Setelah mendapat penanganan, kondisi Dea membaik. Suhu tubuhnya kembali normal, meski tenaganya belum pulih total.

Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan mendapat laporan kejadian membahayakan manusia. Salah seorang di antaranya mengalami hipotermia. Kejadian ini dilaporkan Jumat pukul 09.00 Wita.

“Kami terus pantau laporan, mereka menyampaikan sudah aman tapi setiap satu jam sekali kami tetap menanyakan keberadaan dari para pendaki. Pada pukul 20.00 Wita mereka memberikan laporan kondisi mereka kepada kami di kantor SAR Gorontalo," Kata I Made Junetra.

Usai menerima laporan kejadian yang membahayakan manusia ini, I Made Junetra memberangkatkan tim pertolongan pukul 21.00 Wita.

Baca juga: Cara Atasi Hipotermia di Gunung, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com