Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Ejek Saat Makan Diduga Picu Tawuran Mahasiswa di Universitas Pattimura

Kompas.com - 16/06/2022, 19:41 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Aksi tawuran antardua kelompok mahasiswa di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon ternyata dipicu oleh masalah sepele.

Mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan mahasiswa Fakultas Teknik terlibat aksi tawuran di kampus Unpatti pada Kamis (16/6/2022).

Aksi saling serang dengan batu itu menyebabkan belasan mahassiwa dari kedua kelompok terluka.

“Untuk kejadian tadi pagi itu awalnya beberapa mahasiswa prodi Penjas FKIP sementara makan di Fakultas Teknik, dan terjadi saling ejek mengejek dengan mahasiswa Teknik hingga menimbulkan aksi kejar-kejaran,” kata Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon, Ipda Moyo Utomo kepada Kompas.com, Kamis malam (16/6/2022).

Baca juga: Tawuran Pecah di Universitas Pattimura, Belasan Mahasiswa Terluka

Dari aksi saling ejek itu, kata Moyo, mahasiswa kedua fakultas akhirnya terlibat perkelahian hingga saling serang dengan batu.

Menurut Moyo, tawuran sempat mereda setelah dekan dari kedua fakultas dibantu pengamanan kampus turun tangan untuk mendamaikan kedua kelompok mahaisswa yang saling serang.

Namun pada siang harinya  kedua kelompok mahasiswa ini kembali terlibat ketegangan dan kembali saling serang dengan jumlah massa yang banyak.

“Pada pukul 11.50 WIT aksi tawuran kembali terjadi karena provokasi antara kedua kelompok dan saling ejek, hingga membuat kedua kelompok terpancing. Massa aksi dari masing-masing kelompok semakin bertambah dan aksi saling serang pun pecah,” ungkapnya.

Baca juga: Alasan Bapak di Ambon Perkosa 5 Anak dan 2 Cucunya, Ingin Para Korban Tak Kesakitan Saat Menikah

Karena tawuran semakin membesar, Kapolsek Teluk Ambon Iptu Riski Arif Prabowo langsung memimpin anggotanya mendatangi lokasi kejadian untuk menghalau kedua kelompok yang terlibat tawuran.

“Selanjutya pada pukul 14.00 WIT Kabag Ops Polresta Ambon Kompol Syarifudin bersama anggota Samapta tiba di TKP untuk membantu menghalau massa yang terlibat tawuran, selanjutnya berkoordinasi dengan Wakil Rektor III dan kedua dekan,” ungkapnya.

Aksi tawuran itu menyebabkan belasan mahasiswa dari kedua kelompok terluka akibat terkena lemparan batu dan benda tumpul lainnya  hingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Darurat Sampah di Ambon, Volume Capai 220 Ton Per Hari, Butuh Pengelolaan

Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Jusuf Madubun mengungkapkan ada sejumlah mahasiswa dari dua kelompok yang terluka.

“Kalau dari Fakultas Teknik itu ada sembilan mahasiswa yang terluka, kalau data dari fakultas KIP kita belum terima,” ujarnya.

Jusuf mengaku telah meminta pimpinan kedua fakultas untuk dapat membiayai perawatan para mahasiswa yang menjadi korban luka dan saat ini sedang menjalani perawatan medis.

“Saya sudah minta pimpinan fakultas kalau bisa mungkin dari sisi pembiayaannya bisa ditangani oleh fakultas,” katanya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com