Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roadshow "Jo Kawin Bocah" di Solo, Cegah Pernikahan Anak dari Sekolah

Kompas.com - 15/06/2022, 21:18 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pernikahan usia anak di bawah 18 tahun masih menjadi persoalan di Solo, Jawa Tengah.

Direktur Yayasan Kakak Solo, Shoim Sahriyati mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan Forum Anak Solo menggelar road show sekaligus mensosialisasi "jo kawin bocah" stop pernikahan usia anak di sekolah.

"Karena itu menjadi salah satu prioritas yang akan dikerjakan Forum Anak sendiri kebetulan menjadi isu pokoknya dari Yayasan Kakak," kata Shoim dihubungi Kompas.com, pada Rabu (15/6/2022).

"Jadi kita akan melakukan bersama-sama, berkolaborasi dengan Forum Anak untuk road show di tingkat sekolah. Karena pendekatan di sekolah itu menjadi pendekatan yang cukup efektif sambil bagaimana mengembangkan media-media kampanye," sambung perempuan yang didapuk sebagai Tim Etik Forum Anak Solo.

Baca juga: Pernikahan Dini di Solo 140 Kasus, Hamil di Luar Nikah 5 Kasus selama 2021, Pandemi Covid-19 Jadi Faktor

Dia menambahkan road show stop pernikahan usia anak ini akan difokuskan pada sekolah yang pernah ditemukan ada kasus kekerasan seksual pada siswanya.

"Kita akan masuk di sekolah-sekolah yang mungkin pernah terjadi anak didiknya mengalami situasi baik itu kekerasan seksual baik itu kasus harus keluar karena dispensasi pernikahan. Itu mungkin yang akan menjadi prioritas ke depan," terangnya.

Dikatakannya salah satu faktor penyebab terjadinya pernikahan usia anak karena pergaulan yang melampaui batas karena ada hubungan seksual sebelum pernikahan.

"Itu yang lebih banyak melatarbelakangi (pernikahan usia anak). Kalau pendampingan yang dilakukan Kakak bisa terjadi pada anak korban kekerasan seksual yang dia sudah hamil. Ada juga karena memang kehamilan yang tidak dikehendaki, karena pacaran kemudian sampai hamil dan pilihan akhir menurut keluarga adalah menikahkan," terang Shoim.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo, Purwanti mengatakan pernikahan usia anak terjadi akibat salah satu dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Menikah di Usia 93 dan 70 Tahun, Pasangan di Klaten Ini Catatkan Rekor Pernikahan Tertua

Selama tahun 2021 tercatat 140 kasus pernikahan usia anak atau di bawah usia 18 tahun.

Ditemukan juga kasus anak usia di bawah 18 tahun hamil di luar pernikahan. Adapun jumlahnya ada lima anak.

"Mereka cenderung di rumah. Pengawasan orangtua kurang," kata Purwanti seusai mengukuhkan pengurus Forum Anak Solo (FAS) periode 2022-2024 di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (13/6/2022).

Selain akibat pandemi, lanjut Purwanti faktor lain adanya pernikahan usia anak di bawah 18 tahun karena ekonomi.

Banyak orangtua yang beranggapan jika anaknya sudah menikah, mereka sudah tidak di bawah tanggungan orangtua.

"Karena setelah kita lakukan konseling dengan orangtuanya itu merasa kalau anaknya sudah menikah sudah tidak di bawah tanggungan orangtua," terang Purwanti.

Sebagai antisipasi agar pernikahan usia anak di bawah 18 tahun tidak terjadi, Pemkot Solo akan terus menggencarkan sosialisasi stop pernikahan usia anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com