Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikah di Usia 93 dan 70 Tahun, Pasangan di Klaten Ini Catatkan Rekor Pernikahan Tertua

Kompas.com - 08/06/2022, 21:24 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Rumpyuh Tarno Sukarto (93) dan Sulami (70) resmi menjadi pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia).

Pasangan ini melangsungkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Jumat (3/6/2022).

Pernikahan mereka pun mencatatkan rekor sebagai pernikahan dengan usia tertua di Kabupaten Klaten. Sebab, calon mempelai laki-laki usianya hampir seabad.

Baca juga: Cerita Calon Jemaah Haji Tertua di Kediri: Saya Menabung Sedikit demi Sedikit sejak 1984

Kepala KUA Kecamatan Kemalang, Sugiyanto Herman mengatakan, awalnya dirinya tidak percaya dengan pasangan lansia yang akan dia nikahkan tersebut. Karena calon mempelai laki-laki umurnya 93 tahun.

"Saya sempat tidak percaya apakah ada salah tulis waktu pendaftaran. Kok (calon mempelai laki-laki) lahirnya tahun 1929," kata Sugiyanto kepada Kompas.com di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).

Sugiyanto mengungkapkan, selama ini dirinya sudah terbiasa menikahkan pasangan lansia. Tetapi pasangan yang dia nikahkan rata-rata usianya 70-an tahun dan belum pernah ada yang sampai usia 93 tahun.

"Ternyata setelah kita cek sama NIK-nya dan sebagainya memang betul kelahiran 1929. Jadi usia kakek Rumpyuh 93 tahun," terang dia.

"Saya tahun 1999 mulai menikahkan. Baru ini yang paling sepuh (tua). Sebetulnya ada yang sepuh tapi tidak sesepuh ini," sambungnya.

Karena usianya 93 tahun, Sugiyanto mengaku sempat khawatir dengan pernikahan mereka.

Baca juga: Pria Jepang Ini Jadi Orang Tertua yang Berlayar Sendirian di Samudra Pasifik

Sugiyanto terkejut setelah mengetahui calon mempelai laki-laki kondisinya masih sangat sehat. Bahkan, suara kakek itu masih lantang dan pendengarannya masih normal.

Tak hanya itu, kakek tersebut bisa menyelesaikan prosesi ijab kabul dengan lancar tanpa ada pengulangan.

"Saya khawatir kalau menikah di kantor apa fisiknya memungkinkan. Ternyata masih sehat sekali itu (kakek Rumpyuh). Suaranya masih lantang, pendengarannya masih bagus, waktu kita tuntun untuk kabul itu masih dengan mudah menangkap," kata Sugiyanto.

Rumpyuh dan Sulami merupakan tetangga satu desa, yakni warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Istri Rumpyuh sudah lama meninggal karena sakit sekitar 25 tahun silam. Dengan istri pertamanya, Rumpyuh dikaruniai lima orang anak.

Baca juga: Kebiasaan Makan yang Dilakukan Pasutri Tertua di Dunia, Penasaran?

Sedangkan Sulami sudah ditinggalkan suaminya sejak 26 tahun silam. Sulami dikaruniai enam orang anak dengan suami pertamanya.

"Keduanya cerai mati. Terus alasan mereka menikah lagi itu hasil komunikasi saya biar ada teman ngobrol, sharing, dan komunikasi. Untuk kenyamanan aja," ungkapnya.

Lebih jauh Sugiyanto pun berpesan kepada Rumpyuh dan Sulami bahwa pernikahannya tersebut bisa menjadi ladang ibadah.

"Sebagai pasangan suami istri bisa saling mengingatkan," ucap Sugiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com