BLORA, KOMPAS.com - Lebih dari 800 ekor sapi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), diduga terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Terkait hal ini, Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora pun belum memberikan izin untuk membuka pasar hewan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran di Kabupaten Blora.
"Pasar hewan berdasarkan perkembangan data yang masuk ini belum kita rekomendasikan untuk dibuka kembali. Masih kita tutup sementara," ucap Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Kabupaten Blora, Tejo Yuwono kepada wartawan, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: 79.000 Sapi di Gunungkidul Diusulkan Jadi Sasaran Vaksinasi PMK
Padahal kurang dari sebulan lagi, masyarakat akan merayakan hari raya Idul Adha atau Idul Kurban. Biasanya, pada hari-hari menjelang Idul Adha, harga hewan ternak seperti sapi ataupun kambing harganya meningkat.
Selain itu, keberadaan pasar hewan seperti Pasar Pon di Blora juga sangat dibutuhkan bagi para penjual ataupun pembeli hewan ternak.
Apalagi pasar hewan tidak setiap hari buka. Pasar hewan hanya dibuka setiap pasaran hewan jawa saja. Hal ini dipastikan akan berdampak bagi masyarakat yang ingin mencari hewan kurban.
Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) Pasar Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop dan UKM) Kabupaten Blora, Ary Suhartono menyebut pendapatan asli daerah (PAD) di Pasar Pon ditarget hampir Rp 900 juta per tahun.
"Untuk Pasar Pon, ditarget Rp 880.729.000 per tahun," kata dia.
Namun, karena wabah PMK yang masih belum turun, pihaknya tidak berani membuka pasar hewan tersebut.
"Kami menunggu DP4, karena DP4 yang tahu persis perkembangan PMK di Blora. Kalau ada permohonan dari DP4 untuk buka ya buka," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.