Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Refleksi Kasus Wadas: Komunikasi dan Komunikasi

Kompas.com - 05/06/2022, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRIA itu menampakkan wajah gembira. Narasi dalam video yang diunggah Kompas.com menyebutkan bahwa penduduk Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo itu menerima cukup banyak uang dari pemerintah.

Uang itu untuk ganti rugi tanahnya yang menjadi bagian dari area penambangan batu andesit seluas 124 hektar.

Batu andesit di lahan itu akan dikeruk untuk keperluan pembangunan waduk di Jawa Tengah bagian selatan.

Bendungan Bener adalah satu dari 48 proyek waduk yang ditetapkan pemerintah sebagai proyek strategis nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020.

Bendungan itu ditujukan untuk mengairi sawah seluas 15.000 hektar, memasok air baku sebanyak 1,60 meter per detik, dan membangkitkan tenaga listrik sebesar 6 MW.

Pembangunan bendungan senilai Rp 2 triliun itu merupakan tugas Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang dilaksanakan oleh tiga BUMN, yaitu PT Brantas Abipraya, PT PP, dan PT Waskita Karya.

Pada Selasa, 8 Februari 2022 dan beberapa hari sesudahnya, Desa Wadas menjadi sorotan media regional dan nasional.

Pasalnya, telah terjadi kerusuhan saat 250-an aparat polisi, tentara dan Satpol PP mendatangi Desa Wadas.

Aparat itu mendampingi petugas pengukuran tanah milik warga yang bersedia tanahnya dimanfaatkan untuk keperluan penambangan batu andesit.

Para pemilik 353 bidang tanah menyetujui penambangan dan pemilik 264 bidang tanah menolak.

Sehari sebelum kejadian itu petugas berhasil mengukur 70 persen luas lahan yang perlu diukur untuk perhitungan ganti rugi.

Keterlibatan polisi dalam proses pengukuran lahan karena ada permintaan dari Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat No UM 0401.AG.3.4/45 tanggal 3 Februari 2022 tentang pengamanan pelaksanaan pengukuran lahan di Desa Wadas.

Untuk mencegah konflik semakin parah karena menyangkut dua kelompok massa yang pro dan kontra penambangan, terjadilah penangkapan 60-an warga dan aktivis oleh Polres setempat.

Mereka tidak ingin dipaksa untuk melepaskan tanahnya karena beberapa pertimbangan, antara lain merusak ekosistem, berkurangnya kesuburan tanah, dan hilangnya sumber mata pencaharian.

Sikap warga itu diungkapkan melalui mural, coretan dan poster di tembok-tembok rumah, dinding jembatan, badan jalan, dll.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com