Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Sengketa Lahan di KEK Mandalika, Kemenko Polhukam: Kebanyakan Sudah Dibayar, Ada Juga yang Tidak Sama Sekali

Kompas.com - 02/06/2022, 18:26 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Kementerian Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenpolhukam) Republik Indonesia menggelar rapat koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (2/6/2022).

Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah dari Kemenko Polhukam RI Syamsudin mengungkapkan, rapat digelar terkait sengketa lahan yang masih berlangsung antara warga dengan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di lahan KEK Mandalika seluas 1.035 hektar.

"Isunya ada sekitar 400 hektar yang belum dibayar, dari pengakuan warga Kuta yang mengklaim lahannya. Tapi saya kira tidak sampai ratusan hektar, puluhan hektarlah," kata Syamsuddin di temui awak media usai rapat, Kamis.

Baca juga: Wisata KEK Mandalika Diserbu Warga Saat Libur Lebaran

Dari hasil pertemuan itu, kata dia, terungkap pengakuan bahwa ada kasus lahan yang belum dibayar oleh PT ITDC sebagai pengelola KEK Mandalika.

"Kebanyakan sudah dibayar dan ada yang dibayar separuh, ada juga yang tidak dibayar sama sekali," kata Syamsuddin.

Syamsuddin mengungkapkan, tindak lanjut dokumen-dokumen kedua belah pihak antara warga dan PT ITDC akan dilengkapi pada pertemuan selanjutnya.

"Belum kita lakukan pemetaan. Setelah semua dokumen-dokumen itu (warga dan ITDC) lengkap, besok pada pertemuan selanjutnya akan kita verifikasi kembali," kata Syamsuddin.

Baca juga: MotoGP Berakhir, FIA Cek Kesiapan Sirkuit Mandalika untuk Balap Mobil

Dia menegaskan, jika nantinya dokumen-dokumen yang diserahkan warga yang mengklaim lahan di tanah KEK Mandalika terbukti, maka secara hukum dan hak pihak PT ITDC harus membayar.

Sebaliknya pula jika terbukti sudah terbayar, maka lahan tersebut milik negara.

"Kalau memang bukti kepemilikan tidak ada, kita anggap itu tanah milik negara," tegas Syamsuddin.

Ia menuturkan bahwa tidak ada niat untuk memperlambat atau tidak melakukan proses verifikasi. Namun pada dasarnya, pemerintah dan PT ITDC telah berupaya maksimal menuntaskan persoalan lahan di Mandalika.

"Kita belum melibatkan satgas lahan. Termasuk dari ATR/BPN kita belum libatkan dalam rapat koordinasi ini. Nanti akan diundang semuanya," kata Syamsuddin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com