Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Kejiwaan yang Observasi Ibu Pembunuh Anak Kandung di Brebes Beri Penjelasan, Seperti Apa?

Kompas.com - 18/04/2022, 23:37 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - KU (35), terduga pelaku penganiaya tiga anak kandung hingga satu di antaranya meninggal dunia dinyatakan oleh tim dokter kejiwaan RSUD dr. Soeselo Slawi mengalami gangguan jiwa berat.

Polisi belum menaikkan status hukum KU, dan mengirimnya ke Rumah Sakit Jiwa Dr Amino Gondo Hutomo Semarang untuk menjalani observasi kejiwaan lanjutan.

Anggota Tim RSUD dr Soeselo Slawi, dr. Glorio Sp KJ mengatakan, sekitar sebulan dirinya dan tim melakukan rangkaian pemeriksaan mulai dari mental kejiwaan, kepribadian, hingga kecerdasan KU.

Baca juga: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Brebes Dipastikan Punya Gangguan Jiwa

"Hasilnya kami menyimpulkan terduga pelaku mengalami gangguan jiwa berat yang nyata," kata Gloria saat menghadiri konferensi pers perkembangan kasus di Mapolres Brebes, Senin (18/4/2022).

Gloria mengatakan, ada sejumlah indikator KU diketahui mengalami gangguan jiwa berat. Di antaranya karena sering sekali halusinasi. "Contohnya sering mendapat bisikan di telinga dan menetap sudah selama sebulan," kata Glorio.

Selain itu, kata Glorio, KU juga memiliki keyakinan menetap yang tidak sesuai logika orang normal pada umumnya.

"Kami mendapatkan adanya keyakinan menetap yang tidak sesuai logika, kami menyebutnya waham," kata Glorio.

Gangguan jiwa berat tersebut, kata Glorio, sudah menetap pada diri KU sejak 6 bulan terakhir. Hal itu akhirnya menganggu aktivitas sehari-hari terduga pelaku.

"Sudah menurunkan kemampuan fungsinya, baik fungsi sosial, ekonomi dan fungsi seorang ibu. Maka kami simpulkan alami gangguan jiwa yang berat," imbuh Glorio.

Baca juga: Ibu di Brebes Aniaya 3 Anaknya hingga 1 Tewas, Ahli Sebut Sering Kali Perempuan Dihadapkan pada Tugas dan Peran Ganda

Glorio mengatakan, karena mengalami gangguan jiwa berat sekitar 6 bulan, maka gangguan yang dialami disebut bukan hal yang baru terjadi pasca KU menganiaya anak kandungnya.

"Ini adalah sebuah rangkaian, bahkan saat pemeriksaan lebih jauh ada gangguan jiwa sejak masa kanak-kanak hingga dewasa, peristiwa ini adalah puncak dari gangguan jiwa pada terduga pelaku," kata Glorio.

Kemudian apakah KU normal 6 bulan ke belakang, Glorio menyebutnya tidak. Namun KU cenderung masih bisa berusaha hidup normal dengan melakukan hal-hal positif.

"Karena dalam pemeriksaan kami, pertama pemeriksaan mental kejiwaan, kedua pemeriksaan kepribadian, kita dapatkan gangguan kepribadian sejak masa remaja, tapi dia dapat menyalurkan dengan hal hal positif, kami menyebutnya dengan sublimasi," kata Glorio.

Kemudian apakah gangguan kejiwaan KU bisa disembuhkan? Glorio menyebutnya bisa. Namun dibutuhkan waktu yang cukup lama. "Secara teori dan praktik bisa sembuh namun membutuhkan waktu bertahun-tahun," kata Glorio.

Pasalnya, kata Glorio, dari hasil observasi yang dilakukan didapati bahwa KU merasa sejak kecil sering merasakan kekerasan fisik verbal dan pelecehan namun cenderung menutupinya.

Baca juga: 2 Bocah yang Dilukai Ibu di Brebes Jalani Operasi, Dapat Pendampingan Pemkab

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com