Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukudher, Tradisi Warga Kendal Menyambut Bulan Ramadhan

Kompas.com - 02/04/2022, 12:38 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Masyarakat Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi tukudher, setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid 19.

Tradisi untuk menyambut bulan puasa ini digelar di halaman parkir Masjid Al Muttaqin (masjid Abung) Kaliwungu.

Di tradisi tukudher itu, banyak pedagang yang berjualan makanan. Di antaranya telur Mimi (telur ikan Mimi sejenis ikan Pare).

Baca juga: Tradisi Keramasan Warga Kampung Bekelir, Sucikan Diri Menyambut Ramadhan

Telur Mimi ini biasa dimakan dengan sambal kelapa. Lantaran hanya ada di saat menjelang puasa, telur Mimi ini dicari oleh masyarakat.

“Hanya ada dalam satu tahun sekali. Rasanya belum lengkap, kalau belum merasakan telur Mimi,” kata Ani, Jumat (1/04/2022).

Ani, warga Kaliwungu Selatan ini, mengaku selalu mencari telur Mimi sebelum Ramadhan tiba. Sama dengan Ani, Rikayanah, warga Sukomulyo, juga mengaku mencari telur Mimi.

Menurutnya, telur Mimi sangat enak jika dimakan campur sambal kelapa atau di botok. “Pedas, tapi enak,” ujar Rikayanah.

Salah satu pedagang telur Mimi, Maryati, mengatakan dirinya biasa menjual dagangannya dengan harga Rp 5.000 untuk satu plastik telur Mimi.

Sedangkan untuk satu pasang ikan mimi dijual dengan harga Rp 75.000. Maryati yang sudah bertahun-tahun mengais rezeki dari tradisi tukudher ini, mengaku senang setelah dua tahun vakum.

Baca juga: Gelombang 4 Meter, Wisatawan yang Akan Melaksanakan Tradisi Padusan di Pantai Diimbau Ikuti Aturan

“Dua tahun tidak ada tradisi tukudher, dan tahun ini ikan Mimi mulai susah didapat. Sehingga pasokan yang dibawa sedikit,” ujar Maryati.

Selain telur Mimi, makanan tradisional lain yang dijual dalam tradisi tukudher adalah Sumpil., yang merupakan makanan dari beras dan dibungkus menggunakan daun bambu dan berbentuk segitiga.

Sumpil, yang biasa dimakan menggunakan sambal kelapa ini, juga ada saat bulan Maulud. Selain itu, ada juga pecel semangi dan sate keong, aneka bubur, dan ketan beraneka warna.

Budayawan asal Kaliwungu, Mujahirin Thohir, mengatakan tukudher adalah tradisi masyarakat Kaliwungu untuk menyambut bulan Ramadhan.

Baca juga: Dugderan, Tradisi Unik Kota Semarang Sambut Bulan Ramadhan

Guru besar Universitas Diponegoro Semarang tersebut menjelaskan dalam satu sisi, ada kebutuhan menyambut bulan Ramadhan sebagai bulan yang sangat dimuliakan, karena di dalamnya diyakini banyak limpahan pahala bagi yang berbuat kebajikan.

Sedang dalam sisi yang lain, selama bulan Ramadan, orang-orang yang berpuasa dilarang menikmati segala kesenangan duniawi seperti makan minum dan sejenisnya.

“Jadi sebagaimana praktiknya, tukuder bisa sebagai pertanda liminalitas, menikmati kebebasan, sebelum ada larangan,” jelas Mujahirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com