Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ritual Adat Potong Ayam Merah di NTT, Minta Restu dan Perlindungan Leluhur Saat Bangun Rumah

Kompas.com - 29/03/2022, 06:57 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Maksimus Hambur, Tua Golo Kampung Nobo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama tua adat lainnya duduk bersila di tanah berlumpur di lokasi pembangunan gereja Katolik Stasi Cekonobo, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliing, pada Senin (28/3/2022).

Dengan ayam berbulu merah di tangannya, Maksimus mendaraskan doa-doa adat, dan menuangkan darah ayam itu pada pondasi untuk tiang utama pembangunan gereja.

"Ini keyakinan kami yang diwariskan turun temurun. Kalau bangun rumah, harus buat ritual adat. Ayamnya, harus Lalong Cepang (ayam merah)," kata Maksimus kepada awak media, Senin siang.

Baca juga: Jembatan Gantung Rusak, Wisata Cunca Wulang di Labuan Bajo Diminta Tutup Sementara

Darah Lalong Cepang ini, kata dia dipersembahkan kepada leluhur untuk memohon restu sekaligus perlindungan dari segala hal buruk, selama pembuatan sampai penggunaan bangunan rumah ibadah itu.

"Lalong Cepang meski kecil, ia itu pemberani. Ia pembela untuk kami semua," katanya.

Ketua Panitia Pembangunan Rofinus Buromansi mengungkapkan, pembangunan rumah ibadah itu sebagai pemenuhan terhadap nazar yang dilakukan umat.

"Kami mau penuhi nazar kami kepada Tuhan," jelas Rofinus.

Ia menjelaskan, pembangunan gereja itu berkaitan dengan pengalaman krusial yang dialami warga pada bencana tanah longsor pada 7 Maret 2019.

Saat itu, seluruh penduduk dikejutkan gemuruh tanah yang bergerak dari lereng menuju pemukiman.

Baca juga: Angka Stunting di Sikka NTT Turun dalam Tiga Tahun Terakhir

 

Meski beberapa rumah warga tertimbun longsor, semua bisa menyelamatkan diri.

"Kami melihat bukit bersama pohon-pohon bergerak turun ke pemukiman. Kami semua berteriak dan lari, dan bersyukur Tuhan menyelamatkan kami," tutur Rofinus.

Pada hari yang sama saat itu, di Kampung Culu, kampung terdekat Nobo juga dilanda bencana longsor. Saat itu, delapan warga tewas tertimbun.

Sejak kejadian 2019, pemukiman Kampung Nobo masih kategori rawan, sehingga warga berniat merelokasi pemukiman mereka ke tempat lebih aman.

Namun rencana itu mereka yakini akan mengalami hambatan jika pembangunan gereja tidak segera dirampungkan. 

"Lokasi pemukiman barunya sudah ada, tetapi kami belum bisa bangun rumah tinggal. Kita berkomitmen bangun rumah Tuhan (gereja) dulu," kata Rofinus.

Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang di Perairan Australia, 7 Nelayan Asal NTT Ditemukan Selamat

Ia mengharapkan dukungan para donatur untuk mempercepat pembangunan gereja, sehingga umat bisa kembali membenahi tempat tinggal mereka.

"Sebenarnya umat kami dalam posisi yang masih sulit saat ini. Tapi ini nazar kami, meski tertatih, kami harus melakukannya," kata Rofinus.

Ia menambahkan Gereja Stasi Cekonobo merupakan pintu masuk untuk menuju spot wisata desa Cunca Wulang. Para wisatawan manca negara sebelum tiba di Cunca Wulang, disambut bangunan rumah ibadah Stasi Cekonobo.

"Kondisi gereja lama sudah sangat rusak, makanya kita bangun baru. Semoga semuanya berjalan lancar," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com