Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting di Sikka NTT Turun dalam Tiga Tahun Terakhir

Kompas.com - 28/03/2022, 12:53 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat adanya penurunan angka stunting selama tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Sikka, prevalensi stunting di Kabupaten Sikka sebesar 19,1 persen pada Agustus 2020. Pada tahun 2021, turun menjadi 18,2 persen. Dan, pada Februari tahun 2022, turun menjadi 17,1 persen.

Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang menempatkan Sikka sebagai daerah dengan status kuning dengan prevalensi stunting antara 20 hingga 30 persen.

Baca juga: Upaya Mengentas Tingginya Angka Stunting di Timor Tengah Selatan

"Prevalensi stunting memang memperlihatkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahunnya, tetapi tidak signifikan," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Sikka, dr Maria Bernadina Sad Nenu saat kegiatan Musrenbang Tematik di Aula SCC Maumere, Senin (28/3/2022).

Bernadina mengatakan, turunnya angka stunting di Kabupaten Sikka tidak lepas dari intervensi semua pihak. Apalagi, sejak tahun 2019, Sikka telah ditetapkan sebagai salah satu dari 160 kabupaten dan kota prioritas intervensi stunting nasional.

Baca juga: Perangi Stunting, Pemkab Manggarai Timur Bentuk Tim Khusus

Pihaknya menargetkan, penurunan prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun 2024, sesuai dengan target pemerintah pusat. Sebab, target pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 sangat bergantung pada capaian di tahun 2024.

Sementara itu, Bernadina menyebut, penurunan angka stunting harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan.

Menurutnya, stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak anak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.

“Anak juga akan lebih rentan terhadap penyakit dan berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com