JAYAPURA, KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih (Fisip Uncen) menggelar aksi demonstrasi di Kampus Fisip Uncen, Jayapura, Papua, Senin (28/03/2022).
Dalam aksi ini, mahasiswa meminta agar perkuliahan secara online dihentikan dan diganti dengan perkuliahan tatap muka.
"Aksi demonstrasi ini sebenarnya kami minta agar proses perkuliahan bisa dilakukan secara offline atau tatap muka dan menghentikan proses perkuliahan secara online," kata Yali, salah satu mahasiswa Fisip Uncen kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: KSAD TPN-PB Kembali ke Pangkuan NKRI, Ini Kata Akademisi Uncen Papua
Menurut Yali, perkuliahan secara online dengan menggunakan media daring seperti Zoom, GeogleMeet dan lainnya selama ini tidak efektif dan efesien.
Tak hanya itu, Yali menambahkan, proses perkuliahan online juga membutuhkan biaya lebih untuk paket data internet. Hal ini, menurut Yali, membuat mahasiswa mengalami kesulitan untuk mengikuti perkuliahan secara online.
"Kita bisa lihat selama perkuliahan online banyak mahasiswa yang tidak bisa ikut lantaran tidak punya paket data internet. Mereka mengalami keterbatasan mengakses internet. Ada juga yang tidak bisa membeli paket data internet karena tidak memiliki uang," tuturnya.
Tidak hanya itu, Yali menyebut, perkuliahan secara online membuat mahasiswa tidak bisa mengenal dosen dengan baik. Bahkan, ada dosen yang hanya memberikan tugas. Hal ini membuat perkuliahan tidak berjalan secara maksimal.
"Kami minta perkuliahan secara offline dan tatap muka, sehingga kita bisa bertemu langsung dengan dosen dan kita bisa ikuti perkuliahan secara langsung," ucapnya.
Yali menyadari bahwa saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung. Namun menurutnya, hal itu tidak bisa menjadi alasan untuk terus menerus melakukan perkuliahan secara online.
"Bisa dilaksanakan kuliah secara offline dengan tatap muka, sambil memperhatikan protokol kesehatan. Kami harap hal ini bisa diperhatikan oleh pimpinan fakultas dan universitas agar perkuliahan dilakukan secara offline," katanya.