Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Melkianus Lubalu, dari Kondektur Truk hingga Jadi Pengusaha Sukses di NTT

Kompas.com - 28/03/2022, 19:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kerja keras serta piawai melihat peluang usaha, telah mengantarkan pria ini menjadi seorang pengusaha sukses di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Memulai petualangan hidup dari seorang kondektur bus di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkianus Lubalu (62), menjelma menjadi pengusaha sukses beromzet miliaran Rupiah.

Bagi Melkianus, kesuksesan yang telah diraihnya tak lepas dari derasnya terpaan hidup yang pernah dialami.

Meski hanya sebagai kondektur truk, pria kelahiran 21 Desember 1959 tersebut, memiliki keinginan kuat untuk keluar dari garis kemiskinan.

Kisahnya bermula pada 1974. Dilahirkan dari keluarga miskin, Melkianus yang saat itu baru berusia 15 tahun, menjadi kondektur truk.

Berbekal kedisiplinan dan kejujuran yang ditanamkan kedua orangtuanya, Melkianus mulai berusaha sekuat tenaga dalam bekerja.

Tidak hanya sebagai kondektur, dia mulai mencari tambahan penghasilan lain dari menjual kue. Setelah dari kondektur, Melkianus mulai dipercaya menjadi sopir truk.

Usahanya mulai berkembang ketika Melkianus memilih untuk berumah tangga pada 1983.

Saat itu, dia meminjam uang di bank sebesar 2 juta. Uang itu digunakan untuk membuka usaha dan akhirnya berkembang menjadi Rp 5 juta.

Baca juga: Berkas Perkara Rampung, Kasus Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang Segera Disidangkan

"Waktu itu mobil bus masih seharga Rp 5 juta, sehingga saya beli satu unit," ujar Melkianus, kepada Kompas.com di Kupang, Minggu (27/3/2022).

Sambil usaha di bidang transportasi, Melkianus yang hanya tamatan SMP itu mulai merambah usaha lainnya yakni menjadi kontraktor.

"Saya masih ingat, pertama kerja bangunan sekolah, dengan anggaran Rp 2 juta," kata Melkianus mengenang awal dia masuk ke dunia kontraktor.

Rupanya, pilihan menjadi kontraktor saat itu tidak salah, sehingga akhirnya mengantarnya menuju tangga kesuksesan.

Usahanya mulai maju, Melkianus lalu merekrut karyawan untuk bekerja di perusahaannya yang diberi nama PT Bumi Indah.

Hingga saat ini, ia telah mempekerjakan 800 karyawan tetap dan ribuan tenaga kerja lepas.

Mobilnya pun tak terhitung lagi jumlahnya. Dia juga memiliki sebuah kapal barang yang dikhususkan untuk mengakut truk dan alat berat saat mengerjakan proyek di beberapa pulau di NTT.

Puncak kesuksesan mulai diraihnya pada 1990 hingga 2000. Saat itu, ia mulai mengarap proyek APBN untuk pembangunan sejumlah fasilitas publik dengan pagu anggaran mulai dari puluhan miliar sampai ratusan miliar Rupiah.

Setelah sukses, Melkianus tak lupa dengan beberapa rekan-rekannya yang pernah hidup susah dengannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com