KOMPAS.com - Tari Tide-tide merupakan tarian tradisional khas Halmahera Utara. Daerah Halmahera Utara merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Maluku Utara.
Tarian ini merupakan tarian pergaulan sejenis tari ronggeng.
Tari Tide-tide dipengaruhi budaya Islam dan Melayu. Hasil alkuturasi budaya ini sudah ada di Maluku Utara sejak abad ke XIV. Wujudnya dapat dilihat dari orkes pengiring tari, yaitu tifa, rebana, dan suling.
Setelah bangsa Eropa (Portugis) masuk, Tari Tide-tide mengalami perubahan terutama pada orkes pengiring. Seperti jika dahulu, orkes pengiring menggunakan rebana diganti dengan biola, lalu suling diganti harmonika.
Pengaruh portugis juga terlihat dalam penggunaan sapu tangan sebagai ornamen tarian.
Tari Tide adalah sebuah maha karya yang dihasilkan oleh buah pemikiran manusia tentang gambaran sosial budaya masyarakat setempat.
Pemikiran tersebut dituangkan dalam gerakan dan lantunan musik pengiring.
Baca juga: 7 Fakta Maluku Utara, Provinsi Paling Bahagia di Indonesia yang Jarang Diketahui
Tari Tide-tide sudah ada sejak zaman dahulu. Menurut cerita masyarakat setempat, tarian muncul dari sebuah nyanyian atau lantunan. Hingga kini, tarian terus dilestarikan pada generasi penerus yang ada di Tobelo, kecamatan yang terdapat di Halmahera Utara.
Secara umum, Tari Tide-tide menggambarkan kehidupan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Tari Tide-tide juga dikenal sebagai tari pergaulan yang kemudian menjadi hiburan rakyat, yang biasa di tarikan dalam prosesi perkawinan atau sunatan.
Tari Tide-tide juga diartikan sebagai kesuburan alam semesta serta motif-motif mistik.
Sebagai tarian adat, Tari Tide-tide merupakan bentuk tarian tradisional yang sangat kuno,
Tari ini aslinya tidak bersifat liris atau emosional, tari ditarikan secara berduet oleh putera-puteri dalam 2 sampai 6 pasangan, baik oleh anak-anak maupun dewasa.
Tari Tide-tide merupakan tarian rakyat yang juga ditampilkan dalam penyambutan tamu maupun pesta rakyat.
Baca juga: Tari Piring Asal Sumatera Barat: Sejarah, Makna, dan Macam Gerakan
Tari menggambarkan kebersamaan, kekompakan, dan pergaulan di antara penari.
Meskipun sebagai peninggalan nenek moyang di daerah Halmahera, tarian tetap menjadi bagian masyarakat Halmahera sampai sekarang.