Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Merangsek ke Permukiman, Kawanan Buaya Teror Warga dan Anak-anak di Polewali Mandar

Kompas.com - 15/01/2022, 15:58 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sejak dua bulan terakhir, kawanan buaya di muara sungai Maloso, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat terus meneror warga dan anak-anak.

Kawanan buaya yang terus memangsa hewan ternak warga tersebut juga sudah beberapa kali sempat memburu anak-anak yang tengah bermain tak jauh dari pemukiman warga.

Warga yang khawatir menyerang ternak dan anak-anak mereka, setiap hari bersiaga di sekitar muara sungai Maloso terutama pada pagi dan petang hari, saat kawanan buaya ini kerap muncul dan menyerang masuk ke permukiman warga.

Baca juga: Kemunculan Buaya di Sekitar Perumahan di Makassar Mengintai Warga

Beberapa hari terakhir, sejumlah buaya dengan berbagai ukuran dari yang kecil hingga berukuran cukup besar sering kali muncul dan meneror warga sekitar pemukiman.

Kemunculan kawanan buaya yang hampir tiap hari tersebut mulai meresahkan warga di Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar.

Warga yang tak ingin jadi anaknya korban terkaman buaya sepakat akan menangkap sang reptil raksasa jika muncul di permukaan atau merangsek masuk ke permukiman warga.

Meski penomena kemunculan buaya di sepanjang muara sungai maloso ini sudah berulang kali dismapaikan ke aparat pemerintah setempat, terkait upaya apa yang dilakukan pemerinta dalam melindungi warga yang terancam biaya ganas, namun tak ada solusi.

Warga pun kini sepakat akan ramai-ramai menangkap kawanan buaya tersebut jika muncul ke permukaan atau ke permukiman warga, karena dinilai mebahayakan keselamatan penduduk.

Seringnya buaya ini nangkring di pesisir sungai Maloso, membuat banyak warga kini khawatir dan takut bepergian ke kebun miliknya.

Baca juga: Buaya Muara 2,5 Meter Dievakuasi dari Kandang Milik Warga di Duren Sawit

Karena tak ingin jadi sasaran terkaman buaya ganas, warga sepakat bersiaga terutama di pagi dan petang hari, saat biasanya buaya ini muncul di permukaan.

Sejumlah warga di lokasi menyebutkan, buaya tersebut sering muncul bahkan berjemur pada siang hari, keberadaannya pun membuat warga takut beraktivitas.

Sejumlah ibu yang beraktivitas di luar rumah mempersenjatai diri dengan senjata tajam, karena khawatir jadi sasaran terkaman.

Sudirman, salah satu warga setempat mengaku resah karena buaya tersebut sering meneror warga dalam dua bulan terakhir. Buaya tersebut bahkan sudah beberapa kali meburu anak-anak yang kebetulan tengah bermain.

"Sudah lebih dua bulan di sini tapi beberapa hari ini lebih sering naik ke permukaan dna meneror warga" ujar Sudirman.

Menurut Sudirman, sejumlah ternak milik warga juga sudah di mangsa oleh buaya tersebut, bahkan seorang anak pernah diburu oleh buaya tersebut. Saat ini warga berupaya menangkap buaya tersebut dengan menggunakan umpan, namun hingga kini belum berhasil.

Baca juga: Misteri Buaya Raksasa Bernama Gustave, Diduga Sudah Memangsa 300 Nyawa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com