BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Sebanyak 8 pelajar yang terjebak di Sungai Patamuan, Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatera Barat, berhasil diselamatkan pada Minggu (9/1/2022), sekitar pukul 02.00 WIB.
Tim penyelamat terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Palang Merah Indonesia di Kota Bukittinggi.
"Mereka awalnya pergi mandi-mandi bersama rombongan yang berjumlah 21 orang dan berangkat Sabtu pagi. Namun setelah 13 orang kembali pulang, 8 anak ini masih ingin mencari Rafflesia, hingga akhirnya terjebak arus sungai," kata Petugas BPBD Bukittinggi Reynaldo seperti dikutip dari Antara, Minggu.
Baca juga: Kawasan Wisata Ngarai Sianok Longsor, Tidak Ada Korban Jiwa
Menurut dia, anak-anak muda dari Kelurahan Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, itu sempat menghubungi rekan mereka yang sudah sampai di rumah saat mengalami kesulitan dalam perjalanan pulang.
"Masyarakat sekitar yang mengetahui informasi ini pertama kali segera berupaya menyelamatkan korban, tapi karena terkendala cuaca dan jalan terjal, kemudian menghubungi tim penyelamat," kata Reynaldo.
Baca juga: Wisata Bukittinggi, Contek Itinerary 1 Hari Jelajah Ngarai Sianok
Tim penyelamat menemukan para pelajar di Sungai Patamuan Ngarai Sianok Panorama Baru dan mengevakuasi mereka melalui taman wisata Kebun Salak, Ngarai Lumpuah Panorama Baru.
"Jalan menuju lokasi mereka yang terperangkap licin dan terjal. Butuh waktu dan peralatan yang cukup untuk sampai ke lokasi dan membawa korban ke lokasi aman," kata Reynaldo.
Beberapa korban yang masih muda harus ditandu oleh tim, karena fisiknya mulai lemah dan kedinginan.
Pelajar yang berhasil dievakuasi tim penyelamat yakni Zaki (15), Gani (15), Abdul (20), Fajar (20), Agung (16), Raja (14), Pajri (14), dan Rahit (16).
Baca juga: Lezatnya Gulai Itik Hijau di Lembah Sianok
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar didampingi pejabat BPBD dan Satuan Polisi Pamong Praja memberikan arahan kepada petugas dalam proses evakuasi.
"Alhamdulillah berhasil semua diselamatkan. Tetap utamakan keselamatan petugas dalam setiap gerakan kemanusiaan ini, semoga bernilai ibadah," kata Erman Safar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.