Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunukan Belum Akan Kirim Sampel 3 Pekerja Migran yang Positif Covid-19

Kompas.com - 16/12/2021, 17:13 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengaku belum akan mengirim sampel Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Juru bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono mengomentari tiga kasus positif PMI di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tunon Taka Nunukan, 12 Desember 2021 lalu.

Aris menerangkan, sebenarnya mereka sudah berniat mengirim. Tetapi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara meminta pengirimannya ditunda.

Baca juga: Alasan Sumedang Belum Jadwalkan Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun

Sebab mereka masih menunggu deportasi pekerja migran pekan depan. Jadi mereka memutuskan menunda.

"Dikhawatirkan ada lagi PMI yang terkonfirmasi positif, sehingga pengiriman ke Balitbangkes terkesan mubazir. Biaya pengiriman sample mau sedikit atau banyak sama saja, lumayan mahal," ujarnya, Kamis (16/12/2021).

Aris menegaskan, pada dasarnya, pengiriman sample PCR dari para deportan untuk diperiksa WGS di Balitbangkes, masih belum bersifat mendesak dilakukan.

Sejauh ini, meski virus omicron sebagai varian baru covid-19 disinyalir masuk Malaysia, faktanya belum ada laporan terjadinya penularan lokal ataupun kasus probable akibat omicron di "Negeri Jiran" tersebut.

‘’Artinya meski sampel PCR tidak dikirim juga tidak masalah. Toh dengan karantina terpusat sepuluh hari, dengan pengawasan ketat petugas medis Nunukan, mereka bisa pulih. Kalau sudah pulih tentu tidak ada penularan,’’jelas Aris.

Selain itu, Kabupaten Nunukan memiliki keluhan tersendiri dari pengiriman sampel ke Balitbangkes.

Baca juga: Kota Bandung Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun, Ditargetkan Selesai dalam 3 Bulan

Hasil dari sampel tersebut selalu datang sangat lambat. Dari pengalaman yang ada, hasil tersebut baru didapat paling cepat sebulan setelah dikirim.

Terakhir adalah pengiriman sample pada kasus 15 deportan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

‘’Sample yang sudah sebulan lalu kita kirim, baru kita terima dua hari lalu. Bahkan sampel tersebut katanya tidak terbaca. Kami tidak tahu apa sebabnya karena tidak pernah diberi tahu. Logikanya dengan durasi yang sekian lama, semestinya sampel sudah tidak memenuhi syarat untuk pengecekan atau ada factor lain. Entahlah, kami tidak tahu itu,’’ kata Aris lagi.

Adapun terkait antisipasi masuknya varian omicron di perbatasan RI – Malaysia, Pemkab Nunukan sudah memiliki metode yang disusun dalam SE Bupati Nunukan, Nomor 405 – BPBD/360/XII/2021.

Baca juga: Baru Menjabat, Kadis Kominfotik Riau Meninggal Dunia akibat Covid-19

SE tersebut mengatur adanya pengetatan pintu pintu masuk perbatasan, tes PCR menyeluruh terhadap pendatang dan pelintas batas. Dan menyiagakan ruangan ruangan RSUD sebagai antisipasi dini.

Untuk penanganan pada Nataru, Bupati Nunukan juga sudah mengimbau agar Gereja membentuk Satgas Khusus Natal.

‘’Tidak ada konvoi tahun baru, kita aktifkan Satgas covid-19 sampai tingkat RT. Dan tentunya Prokes semakin diperketat dan diperkuat lagi,’’katanya.

Sampai 16 Desember 2021, Satgas Covid-19 Nunukan mencatat sebaran wabah covid di Nunukan sebanyak 6.236 kasus, pasien sembuh sebanyak 6.096, kasus meninggal sebanyak 137 orang dan hanya tersisa 3 kasus aktif yang berasal dari eks PMI Malaysia yang dideportasi melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com