Salin Artikel

Nunukan Belum Akan Kirim Sampel 3 Pekerja Migran yang Positif Covid-19

Juru bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono mengomentari tiga kasus positif PMI di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tunon Taka Nunukan, 12 Desember 2021 lalu.

Aris menerangkan, sebenarnya mereka sudah berniat mengirim. Tetapi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara meminta pengirimannya ditunda.

Sebab mereka masih menunggu deportasi pekerja migran pekan depan. Jadi mereka memutuskan menunda.

"Dikhawatirkan ada lagi PMI yang terkonfirmasi positif, sehingga pengiriman ke Balitbangkes terkesan mubazir. Biaya pengiriman sample mau sedikit atau banyak sama saja, lumayan mahal," ujarnya, Kamis (16/12/2021).

Aris menegaskan, pada dasarnya, pengiriman sample PCR dari para deportan untuk diperiksa WGS di Balitbangkes, masih belum bersifat mendesak dilakukan.

Sejauh ini, meski virus omicron sebagai varian baru covid-19 disinyalir masuk Malaysia, faktanya belum ada laporan terjadinya penularan lokal ataupun kasus probable akibat omicron di "Negeri Jiran" tersebut.

‘’Artinya meski sampel PCR tidak dikirim juga tidak masalah. Toh dengan karantina terpusat sepuluh hari, dengan pengawasan ketat petugas medis Nunukan, mereka bisa pulih. Kalau sudah pulih tentu tidak ada penularan,’’jelas Aris.

Selain itu, Kabupaten Nunukan memiliki keluhan tersendiri dari pengiriman sampel ke Balitbangkes.

Hasil dari sampel tersebut selalu datang sangat lambat. Dari pengalaman yang ada, hasil tersebut baru didapat paling cepat sebulan setelah dikirim.

Terakhir adalah pengiriman sample pada kasus 15 deportan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

‘’Sample yang sudah sebulan lalu kita kirim, baru kita terima dua hari lalu. Bahkan sampel tersebut katanya tidak terbaca. Kami tidak tahu apa sebabnya karena tidak pernah diberi tahu. Logikanya dengan durasi yang sekian lama, semestinya sampel sudah tidak memenuhi syarat untuk pengecekan atau ada factor lain. Entahlah, kami tidak tahu itu,’’ kata Aris lagi.

Adapun terkait antisipasi masuknya varian omicron di perbatasan RI – Malaysia, Pemkab Nunukan sudah memiliki metode yang disusun dalam SE Bupati Nunukan, Nomor 405 – BPBD/360/XII/2021.

SE tersebut mengatur adanya pengetatan pintu pintu masuk perbatasan, tes PCR menyeluruh terhadap pendatang dan pelintas batas. Dan menyiagakan ruangan ruangan RSUD sebagai antisipasi dini.

Untuk penanganan pada Nataru, Bupati Nunukan juga sudah mengimbau agar Gereja membentuk Satgas Khusus Natal.

‘’Tidak ada konvoi tahun baru, kita aktifkan Satgas covid-19 sampai tingkat RT. Dan tentunya Prokes semakin diperketat dan diperkuat lagi,’’katanya.

Sampai 16 Desember 2021, Satgas Covid-19 Nunukan mencatat sebaran wabah covid di Nunukan sebanyak 6.236 kasus, pasien sembuh sebanyak 6.096, kasus meninggal sebanyak 137 orang dan hanya tersisa 3 kasus aktif yang berasal dari eks PMI Malaysia yang dideportasi melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/16/171351278/nunukan-belum-akan-kirim-sampel-3-pekerja-migran-yang-positif-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke