BLITAR, KOMPAS.com - Uky Tantra, pegiat lingkungan di Blitar, tersentuh mendengar kisah Rumini, perempuan muda yang ditemukan meninggal sambil memeluk jenazah ibunya, Salamah, di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Ibu muda berusia 28 tahun itu menjadi korban erupsi Gunung Semeru akhir pekan lalu karena diduga tidak tega meninggalkan Salamah, ibu yang berusia 70 tahun.
"Begitu mendengar cerita tentang Mbak Rumini, saya gak bisa lepas dan terus memikirkannya," ujar Uky saat ditemui Kompas.com di Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jumat (10/12/2021).
Seniman otodidak penggemar seni mural dan cerita bergambar itu segera melukiskan kisah Rumini dalam gambar pensil di atas dua lembar kertas kecil berukuran sekitar 10 x 15 centimeter.
Ia mulai menggambarkan kisah Rumini pada dua lembar kertas itu pada Senin (6/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Selang satu jam kemudian, Uky mengunggahnya di akun Facebook Uky Tantra.
Uky juga membagikan kedua gambar itu ke grup Facebook "Seni Mural dan Media Lukis Indonesia" dan "Ajang Sapa Sedulur Blitar".
Unggahan tersebut mendapatkan cukup banyak tanggapan dari warganet. Hingga Jumat, unggahan di akun Uky sudah mendapatkan lebih dari 500 komentar, sekitar 2.600 like, dan dibagikan sebanyak lebih dari 2.500 kali.
Sejumlah pesohor hingga figur publik, termasuk Gus Miftah turut membagikan unggahan tentang kisah Rumini.
Cinta Rumini
Pada Minggu (5/12/2021) malam, Uky masih dalam perjalanan dari Kabupaten Ngawi dan baru tiba di Blitar pada Senin pagi.
Ia tidak segera beristirahat, tetapi mencari informasi lebih dalam tentang Rumini melalui pemberitaan media dan jaringan relawan kemanusiaan yang bekerja di lokasi bencana erupsi Semeru.
Setelah merasa cukup mendapatkan penggalan kisah tentang Rumini, Uky mulai mengambil pensil dan menuangkannya dalam dua lembar kertas kecil.
"Saya gambarkan Rumini dan Salamah berpelukan di kamar tidur untuk menggambarkan cinta kasih di antara mereka, cinta Rumini kepada ibu atau neneknya itu," ujar Uky yang mengaku masih meragukan apakah Salamah adalah ibu atau nenek dari Rumini.
Uky sadar ketika ditemukan, jasad Rumini dan Salamah berada di dapur rumah mereka.
"Mungkin Rumini sebenarnya juga berusaha menyelamatkan diri dengan menggendong atau menuntun Salamah," ujarnya.