Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Sketsa Rumini yang Viral di Media Sosial

Kompas.com - 10/12/2021, 17:07 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Pada lembar kedua, Uky menggambar seorang anak sedang menarik pakaian laki-laki dewasa dengan latar belakang rumah dan truk yang terbenam abu vulkanik. Di bagian paling belakang dari gambar itu, dia gambarkan Gunung Semeru sedang memuntahkan lava panas.

Kata Uky, gambar pada lembar kedua itu merupakan potret dari segmen anak Rumini yang baru berusia empat tahun, Zaki, yang sedang menanyakan keberadaan Rumini kepada ayahnya, Imam Syafi'i.

Penat oleh kisah perselisihan anak dan orang tua

Ketika pertama kali mendengar kisah Rumini dan Salamah, Uky masih berada di Kabupaten Ngawi untuk menyampaikan lukisannya kepada keluarga penyanyi campursari Didi Kempot.

Dalam perjalanan dari Ngawi ke Blitar, Uky mengaku tidak dapat melepaskan pikirannya dari kisah Rumini dan Salamah.

Baca juga: Kisah Haru di Balik Erupsi Gunung Semeru, Rumini dan Ibunya Meninggal Berpelukan hingga Jasad Anak di Gendongan Ibu

"Karena sebelum ini kita banyak mendengar cerita tentang anak yang berselisih dengan orang tuanya, dengan ibunya, bahkan anak menggugat ibunya untuk urusan warisan dan lain sebagainya," tutur Uky.

Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.
Kisah Rumini yang didapatkan dari para relawan kemanusiaan di Lumajang seolah memberi kabar gembira bahwa masih ada kekuatan cinta yang mampu mengatasi ego dan nafsu duniawi.

Apa yang dilihat Uky dari kisah Rumini dia tuangkan dalam keterangan gambar yang dia unggah:

"Nduk anakku RUMINI...mlayo o nduk.... Ibu wes 70Tahun... Wes ra mampu mlayu....wedus gembel semeru bakal ngubur Deso iki lan mahkluk penghunine..... Wes nduk ndang mlayu o.... Iklasno ibu istirahat panjang neng kene..... (Anakku Rumini, larilah nak. Ibu sudah 70 tahun, sudah tidak mampu lari. Awan panas Semeru bakal mengubur desa ini dan penghununya. Sudah nak, cepat lari. Ikhlaskan ibu istirahat panjang di sini.)"

"Rumini.... Mboten buk, rogo iso mlayu.... Tapi ati iki ora iso.... Ra sanggup tego ninggalne ibu dewean (Rumini: 'tidak Bu, raga ini bisa lari, tapi hati ini tidak bisa, tidak sanggup meninggalkan ibu sendirian)."

Menurut Uky, cinta yang dimiliki Rumini telah membuatnya berkorban demi Salamah.

"Rumini menurut saya sudah menjadi seorang hero, super hero. Kelak kesedihan anaknya, Zaki, akan terobati oleh kisah ibunya sebagai pahlawan cinta kasih manusia," ujarnya.

Kata Uky, penyematan gelar superhero bagi Rumini tidak berlebihan jika melihat beragam peristiwa di Tanah Air yang menunjukkan hilangnya rasa kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com