Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengedar Pil Ekstasi Tewas Ditembak gara-gara Melawan dan Berusaha Rebut Senjata Petugas Saat Ditangkap

Kompas.com - 17/11/2021, 13:05 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang pria pengedar narkotika jenis pil ekstasi tewas ditembak polisi di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/11/2021), sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapolsek Siak Hulu AKP Rusyandi Zuhri Siregar mengatakan, pelaku berinisial IS alias KD (35) diberikan tindakan tegas karena melawan.

"Pada saat penangkapan, pelaku melawan dan mencoba merebut senjata api petugas sehingga dilakukan tindakan tegas," ujar Rusyandi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Tembakan petugas, sambung dia, mengenai bagian perut pelaku.

Baca juga: Detik-detik Komandan BAIS TNI Tewas Ditembak, Salah Satu Pelaku Kenal Korban dan Rancang Pembunuhan

Pelaku yang mengalami luka tembak ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru untuk pertolongan medis.

Setelah ditangani tim medis, kondisi warga asal Kabupaten Siak, ini semakin memburuk.

"Korban dirujuk ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Setelah mendapatkan penanganan intensif dari tim medis, sekira pukul 18.25 WIB, pelaku akhirnya dinyatakan meninggal dunia," kata Rusyandi.

Baca juga: Duduk Perkara Buronan Judi Tewas Ditembak di Depan Anak Istri, 3 Polisi Diperiksa, Pistol Disita Propam

Ia menjelaskan, pelaku dilakukan penyergapan oleh anggota Reskrim Polsek Siak Hulu di Jalan Lintas Timur Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu.

"Pelaku ini ditangkap saat hendak transaksi narkoba. Sedangkan rekannya yang mengantarkan pelaku untuk bertransaksi kabur dengan menggunakan sepeda motor," kata Rusyandi.

Saat itulah, pelaku IS alias KD melawan petugas dan mencoba merampas senjata api petugas.

Petugas akhirnya menembak pelaku dan mengenai bagian perut hingga meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis.

Dari tangan pelaku, sebut dia, petugas menyita barang bukti 285 butir pil ekstasi,

sebilah pisau berikut sarungnya, sebuah tas sandang warna hitam dan topi warna hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com