YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di sekolah menengah kejuruan negeri (SMK) Negeri 1 Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, bertambah 12 orang.
Belasan orang tersebut merupakan hasil tracing 29 orang kontak erat dengan lima siswa dan guru yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19.
"Dari 29 orang kontak erat hasilnya 12 orang positif Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul Sri Wahyu Joko Santosa saat dihubungi wartawan, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: 5 Siswa dan Seorang Guru Positif Covid-19, PTM SMK di Bantul Dihentikan Sementara
Ia belum bisa memastikan 12 orang terpapar Covid-19 itu apakah siswa, guru, maupun karyawan sekolah.
"Saya masih menunggu data pastinya dari Kepala Puskesmas Sedayu 1," kata Oky panggilan akrab Sri Wahyu.
Oky mengatakan, saat ini sedang melakukan tracing kontak erat terhadap 12 orang tersebut dan akan dilakukan swab PCR.
"Ya kita tracing kontak eratnya dan akan dilakukan swab PCR," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak lima siswa kelas X dan seorang guru salah satu sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) di Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkonfirmasi positif Covid-19.
Akibatnya, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dihentikan sementara hingga mereka yang terkonfirmasi sembuh.
Baca juga: Satu Siswa Positif Covid-19, PTM Terbatas di SD Bantul Timur Dihentikan
Panewu Sedayu, Lukas Sumanasa, membenarkan adanya hasil swab kontak erat dari satu dari delapan siswa SD di Kalurahan Argerojo, Kapanewon yang dinyatakan positif Covid-19.
Hal itu diketahui dari delapan siswa SD dan seorang guru SD tersebut dilakukan tracing kontak erat sebanyak 30 orang. Setelah di-swab PCR hasilnya tiga orang positif.
Dari tiga orang tersebut salah satunya siswa kelas X SMKN di Argomulyo.
"Jadi salah satu siswa SD yang positif dilakukan tracing kontak erat yang hasilnya kakaknya yang sekolah di SMKN positif," kata Lukas saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Rabu (27/10/2021).
Lukas mengatakan, sebenarnya seorang siswa tersebut sudah diingatkan untuk karantina mandiri sambil menunggu hasil tes. Namun, anak itu tetap masuk sekolah.
"Setelah hasil swab PCR dinyatakan positif sehingga tracing kontak erat dilakukan kemudian dilakukan tes PCR yang hasilnya lima siswa dan seorang guru positif," kata Lukas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.