Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lengkap TM Korban Pinjol, Utang Rp 2,6 Juta Cair 50 Persen, Telat Sehari Sudah Diteror "Debt Collector", Akhirnya Depresi

Kompas.com - 22/10/2021, 15:04 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi terus mengembangkan kasus pinjaman online (pinjol) yang digerebek di Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Polisi menilai perusahaan ini memiliki sistematis penagihan yang cukup meresahkan bagi nasabahnya lantaran kerap meneror korban hingga depresi bahkan ada yang sampai bunuh diri.

Baca juga: Polisi: Sistem Penagihan Pinjol Ilegal Meresahkan karena Ada Ancaman, Korbannya Depresi hingga Bunuh Diri

Hal itu yang dirasakan salah satu korban pinjol berinisial TM (39). Ia bahkan sempat dirawat di rumah sakit lantaran depresi berat disebabkan suntikan teror pinjol.

Pria yang berdomisili di Bandung Barat ini terlihat lesu dan lemah terduduk diatas kursi rodanya. Kepada awak media, ia menceritakan kronologi bagaimana utang pinjol telah merenggut kehidupannya.

Baca juga: Temuan Polisi: Pinjol Ilegal Terapkan Bunga hingga 10 Persen Per Hari, Misal Utang Rp 5 Juta Sebulan Bisa Jadi Rp 80 Juta

Awalnya utang pinjol Rp 2,6 juta, akhirnya harus bayar 3 kali lipat...

Awalnya TM tengah membutuhkan uang dan menemukan sebuah aplikasi pinjol. Ia kemudian mencoba mengajukan dana pinjaman sebanyak tiga kali, awalnya sebesar Rp 1,2 juta.

"Normal sih melakukan pelunasan seperti biasa," kata TM di Mapolda Jabar, Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Kasus Pinjol Ilegal di Yogyakarta, Satu Pegawai Ditarget Dapat 15-20 Nasabah Sehari

TM kemudian mengajukan pinjaman dana kedua sebesar Rp 1,6 juta, namun saat pinjaman ketiga sebesar Rp 2,6 juta, TM tak dapat mengembalikan uang tersebut lantaran belum ada dana untuk mengembalikan utangnya.

"Satu hari jatuh tempo sudah datang teror melalui keluarga, dan seterusnya sampai akhirnya psikis mental saya jatuh. Saya harus bayar tiga kali lipat," kata TM.

Sebetulnya, pelunasan utang pertama dan kedua itu dilakukan dengan upaya gali lobang tutup lobang. Namun pada pinjaman ketiga ini, TM, mengaku sudah lelah lantaran tagihan bunga yang terus naik.

Baca juga: Polisi Tangkap Bos Pinjol yang Digerebek di Yogyakarta, Langsung Pakai Baju Tahanan

Teror pinjolchat ke keluarga hingga rekan kerja berisi fitnah, data foto KTP disebar

Suntikan teror pun terus berdatangan tak hanya kepada TM tapi juga kepada keluarga besar dan rekan kerjanya yang akhirnya ikut menekan TM lantaran termakan hasutan dan fitnah yang dihembuskan desk kolektor pinjol.

"Bentuk (teror)nya berupa chat, isinya saya dibilang bandar narkoba lah, maling uang perusahaan lah, sebagai DPO polisi bahkan ada kata kasar binatang pun keluar dan penyebaran data berupa foto KTP dan data diri," ungkap TM.

TM mengakui hal ini baru pertama kali dialaminya, secara psikologis, psikis dan mental TM goyah dan jatuh.

Baca juga: Teror Pinjol ke Wagub Lampung: Ingatkan Kerabat Anda Bayar Utang, Jangan Sembunyikan Maling!

Keluarga dan teman balik menekan, TM sampai takut bertemu orang lain

 

"Apalagi setelah adanya (teror) ke keluarga dan keluarga balik (menekan TM), karena ketidakpahamananya juga," ucapnya

Akibat teror yang dihembuskan setiap hari, kehidupan sosialnya mulai terganggu. TM merasa takut untuk keluar rumah, ia enggan untuk bertemu dengan orang lain selain istrinya.

"Saya tak bisa beraktivitas, saya takut menghadapi orang-orang yang sudah di teror (pinjol) yang ada pada phone book saya. Saya enggak bisa beranjak, di situ saja, enggak bisa buka lembaran baru," kata TM.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com