BANDUNG, KOMPAS.com - Ridwan Kamil masuk dalam bursa calon Presiden (capres) 2024. Berdasarkan survei Litbang Kompas. Gubernur Jawa Barat ini masuk bersama sejumlah tokoh seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Ahok.
Menurut Emil, sapaan akrabnya, hasil survei menjadi parameter apresiasi elektoral dari masyarakat. Namun, ia menganggap hasil survei bukan jaminan.
Baca juga: Profil Ridwan Kamil
"Ya jadi sekarang itu belum mencerminkan hari H hanya merekam mood masyarakat hari ini tapi bukan jaminan survei yang hakiki," ungkap Emil, sapaan akrabnya, di Hotel Horison Kota Bandung, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Profil Ridwan Kamil: Dari Komunikasi Lentur Hingga Pemimpin Imajinatif
Berkaca dari kasus Pilkada Jabar 2018
Emil masih ingat betul ketika suara pasangan Sudrajat-Syaikhu melejit di hari pencoblosan pada Pilkada Jabar 2018. Padahal, berdasarkan hasil survei, pasangan itu tidak berada di urutun pertama.
"Kan tahun 2018 Pak Ajat dan Syaikhu hasil surveinya tiga apa empat gitu. Tapi pas hari H ranking dua itu menunjukkan survei tidak seakurat di hari-H. Karena pada hari H ada gerakan partai yang terstruktur yang kadang tidak terbaca oleh survei. Survei itu pegangan sesaat tapi bukan fundamental," tuturnya.
Baca juga: Kata Ridwan Kamil di Munas PPP, soal Maju Pilpres 2024: Kalau Pintu Terbuka Ya Tidak Menolak
Elektabilitas naik sejak April 2024
Emil pun mengamati, berdasarkan hasil survei dari berbagai sumber ada kenaikan elektabilitas yang cukup siginifikan. Meskipun saat ini dia belum memutuskan sebagai kader partai.
"Saya fokus menyelesaikan kewajiban sebagai gubernur. Pilihan paling rasional melanjutkan gubernur jilid dua. Nasional itu tidak bisa sematimatis dan masih jauh cuma yang saya lihat sejak April 2021 sampai sekarang ada kenaikan (elektabilitas)," ungkapnya.
Partai untuk berlabuh
Emil pun belum memantapkan hati ke partai mana ia berlabuh. Ia mengaku masih mempelajari karakter partai yang sesuai dengan jati dirinya.
"Ya semua sedang saya pelajari pilihan banyak, doakan semoga hasil istikharah-nya itu yang menjadi pelabuhan politik saya. Tapi kan kemungkinan di tahun depan. Jadi sekarang kalau ada respon positif (dari partai) saya sangat bersyukur tapi komunikasi diintenskan," jelasnya.
Baca juga: Beda Cara Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo Saat Menyikapi Aksi Demonstrasi UU Cipta Kerja