Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Demokrat Terlibat Bentrokan di Lahan Tebu Indramayu, Ini Kata Herman Khaeron

Kompas.com - 08/10/2021, 16:35 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Herman Khaeron membantah informasi yang menyebutkan kader partainya menjadi penyebab tewasnya 2 petani tebu di Indramayu, Jawa Barat, dalam bentrokan pada Senin (4/10/2021) lalu.

Herman Khaeron mengatakan, Taryadi yang merupakan kader Partai Demokrat adalah orang yang gigih memperjuangkan hak petani.

Adapun saat ini Taryadi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dalam kasus bentrokan berdarah di lahan PT Rajawali II Jatitujuh, Indramayu.

Baca juga: Ormas Dalang Tewasnya 2 Petani akibat Bentrok di Lahan Tebu Indramayu Tidak Terdaftar

"Terkait dengan saudara Taryadi, salah seorang pimpinan F-Kamis, dan juga anggota DPRD dari Demokrat, saya yakin tidak terlibat bentrokan. Saya tahu sejak menjabat kepala desa dulu, (Taryadi) aktif membela warga," kata Herman Khaeron, saat dimintai keterangan, Jumat (8/10/2021).

Herman yang merupakan anggota Komisi VI DPR RI mengatakan, insiden yang dilatarbelakangi masalah sengketa lahan tersebut sebenarnya telah berlangsung lama.

Menurut Herman, kadernya sudah pernah melakukan mediasi melibatkan para pejabat daerah, serta pimpinan perusahaan tersebut.

"Taryadi ini selalu menyampaikan bahwa sejarahnya kawasan itu adalah kawasan hutan, dan warga setempat berkeinginan mengembalikan lagi menjadi kawasan hutan sebagai penyangga kehidupan masyarakat," kata Herman.

Baca juga: Demokrat Beri Bantuan Hukum Anggota DPRD Indramayu Tersangka Kasus Bentrokan

Herman menyatakan berduka atas kematian dua petani tebu.

Ia mengajak khalayak untuk mendudukan masalah tersebut dengan musyawarah dan kebersamaan.

Menurut Herman, Demokrat juga sedang membuat tim pencari fakta mengenai kasus tersebut.

Baca juga: Bentrokan Berdarah di Lahan Tebu Indramayu, Ini Motif Ormas yang Melakukan Provokasi

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Indramayu Syarifuddin mengatakan, meski sebagai anggota DPRD, Taryadi tetap tidak bisa mendapatkan hak imunitas, karena kasus saat ini menyangkut pidana atau kriminalitas.

"Namun dalam kasus pidana (pribadi), hak imunitasnya tentu secara otomatis tidak bisa diutamakan," kata Syaefuddin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya di Kantor DPRD Kabupaten Indramayu pada Kamis kemarin.

Menurut Syarifuddin, DPRD secara kelembagaan menghormati proses hukum yang berjalan, yang menjerat Taryadi selaku Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Regional
Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com