Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Zahra dan Putri, 2 Bocah yang Tinggal di Poskamling dan Berhenti Sekolah

Kompas.com - 07/10/2021, 08:26 WIB
Pythag Kurniati

Editor

JEMBER, KOMPAS.com- Kisah pilu dialami oleh Solehuddin dan dua putri kecilnya, Zahra Fitriani (9) dan Salsabila Putri Aini (8).

Mereka bertiga harus hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Bahkan ketiganya sempat hidup selama setahun di Poskamling tak terpakai di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember.

Di bangunan yang tak layak itulah, ketiganya tinggal.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Solehuddin dan 2 putrinya kecilnya, Zahra dan Putri.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

 

Berdinding kelambu bekas

Poskamling yang sempat mereka tinggali selama satu tahun belakangan terbuat dari bambu.

Bagian dinding-dindingnya ditutupi kelambu bekas agar tak kemasukan angin.

Di tempat berukuran 2x1 meter tersebut, Solehuddin dan dua putrinya melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk tidur.

Tempat itu juga sekaligus difungsikan sebagai tempat menyimpan pakaian hingga bahan makanan.

Selama tinggal di lokasi tersebut, mereka mandi dengan menumpang di tetangga atau di sungai.

"Kalau tidak hujan, masaknya di depan, mandi kadang numpang, kadang di sungai," kata Solehuddin.

Baca juga: Kisah Pilu 2 Bocah di Jember, Tinggal di Poskamling, Hidup Nomaden dan Terpaksa Berhenti Sekolah

Berpindah-pindah pernah hidup di emperan toko

Solehuddin tinggal di Poskamling lantaran tak memiliki rumah.

Ketika istrinya masih hidup, keluarganya tinggal di rumah milik orang lain yang kebetulan tak terpakai.

Mereka hanya diminta membersihkan tempat itu.

Namun, istrinya kemudian meninggal karena kecelakaan. Dia pun tak bisa maksimal membersihkan tempat tersebut hingga harus pindah.

"Saya harus bekerja cari uang, jadi akhirnya pindah," kata pria berusia 32 tahun itu.

Baca juga: Kisah Hidup Solehuddin dan 2 Putri Kecilnya, Tinggal di Poskamling Bambu Berdinding Kelambu Bekas dan Mandi di Sungai

Solehuddin dan tiga anaknya pernah menyewa tempat indekos.

Namun, lantaran tak punya uang, mereka pun harus angkat kaki.

Bahkan mereka pernah tidur di emperan toko.

"Kadang tinggal di emperan toko, rumah orang, pindah-pindah," ucapnya.

Hingga akhirnya Solehuddin menemukan Poskamling tak terpakai dan memutuskan tinggal di sana.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Solehuddin dan 2 putrinya kecilnya, Zahra dan Putri.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com