Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Widodo, Pandai Besi yang Dipanggil "Presiden" Akhirnya Bertemu Presiden Jokowi: Deg-degan Sampai Nangis Aku

Kompas.com - 14/09/2021, 16:40 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Memiliki nama yang sama dengan pejabat nasional menjadi kebanggaan bagi setiap orang.

Seperti yang dirasakan Joko Widodo (38), warga Dukuh Ngledok, Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pandai besi ini sering dipanggil "presiden" karena namanya sama seperti Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Joko Widodo mengaku tak menyangka dirinya bisa bertemu secara langsung dengan Presiden Jokowi dalam momentum pelaksanaan vaksinasi door to door pada Senin (13/9/2021).

"Wah asyik bisa ketemu sama Pak Presiden. Aku tidak nyangka desa sini didatangi Pak Presiden. Rasanya senang, deg-degan sampai nangis aku," ucap Joko Widodo ditemui Kompas.com di sela-sela menempa besi di rumahnya, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: 10 Mahasiswa yang Ditangkap karena Bentangkan Poster saat Jokowi ke UNS Dilepas Polisi

Putra bungsu anak dari pasangan Wiyono Miarjo dan Mariyani mengatakan Presiden Jokowi tidak mengetahui kalau namanya sama dengan dirinya.

"Pak Jokowi tidak tahu kemarin itu. Dirahasiakan katanya. Kalau tidak ditanya jangan bilang kalau namanya Joko Widodo," kata dia.

Joko Widodo mengatakan Presiden Jokowi mengetahui namanya setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pura-pura menanyakan nama dirinya.

"Mas, mas siapa namanya," kata Joko Widodo menirukan Ganjar.

"Joko Widodo, Pak," jawabnya.

Mengetahui namanya sama, kata dia Presiden Jokowi langsung tertawa.

"Loh, loh kok sama," ucap dia menirukan Presiden Jokowi.

Setelah mengetahui namanya sama, ungkap dia Presiden Jokowi langsung mendekati dirinya dan sempat berbincang.

"Iya, Pak Jokowi langsung dekatin di belakang saya nanya-nanya. Tanya masalah pekerjaan," ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, Joko Widodo mengaku mendapat kenang-kenang dari Presiden Jokowi berupa bantuan modal usaha.

Halaman:


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com