Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 3 Hari, Wisatawan Ditemukan Meninggal Dunia di Pantai Dreamland Bali

Kompas.com - 14/09/2021, 15:16 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Seorang wisatawan asal Surabaya ditemukan meninggal dunia di Pantai Dreamland, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, Selasa (14/9/2021).

Wisatawan bernama Fajar (23) tersebut ditemukan meninggal dunia usai dicari selama tiga hari oleh tim rescue gabungan sejak Minggu (12/9/2021).

"Pencarian dilakukan dari Pantai Kelan Jimbaran menuju search area pantai Dreamland, barulah sekitar pukul 08.30 Wita korban ditemukan sekitar 500 meter arah barat Pantai Dreamland," kata Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: PDI-P Bali Laporkan 12 Akun Twitter ke Polisi Terkait Hoaks Kondisi Megawati Soekarnoputri

Darmada menyebut, tim rescue sudah melakukan briefing dan pembagian area pencarian sesuai dengan SOP dan keselamatan kerja pukul 06.00 Wita.

Kemudian pukul 07.10 Wita, dua unit jetski Basarnas Bali langsung melaksanakan pencarian.

Pada pukul 08.30 Wita, korban kemudian ditemukan dengan hanya menggunakan celana pendek.

"Korban langsung dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan dan dibawa menuju RSUP Sanglah menggunakan ambulans Balawista Badung," tuturnya.

Sebelum ditemukan, Fajar yang sedang berenang bersama teman-temannya dikabarkan hilang terseret arus di Pantai Dreamland, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Minggu (12/9/2021).

Saat itu, Basarnas Bali mendapat informasi orang terseret arus sekitar pukul 14.00 Wita.

Baca juga: Cerita MC Perempuan Dilarang Tampil di Acara Gubernur Bali, Hanya Terdengar Suara, Naik ke Kursi untuk Melihat Undangan

Dalam laporan yang diterima Basarnas Bali, disebutkan bahwa kejadian berawal ketika lima orang pengunjung Pantai Dreamland sedang berenang, namun tiba-tiba ombak besar datang dan menerjang.

Beruntung empat orang bisa menyelamatkan diri dengan berenang ke bibir pantai.  Sayangnya salah seorang di antara mereka yakni Fajar tak bisa menyelematkan diri.

"Diduga posisi berenang Fajar lebih jauh ke dalam dari keempat rekannya. Sehingga begitu ada ombak besar langsung tenggelam dan tak kuat untuk berenang ke bibir pantai," tuturnya.

Agar kejadian serupa tak terulang lagi, Darmada mengimbau pengunjung pantai untuk tetap mewaspadai cuaca saat berada di perairan atau pantai.

Baca juga: Gubernur Koster Diminta Segera Klarifikasi soal MC Perempuan Dilarang Tampil di Bali

Ia juga meminta pengunjung pantai untuk selalu mematuhi rambu-rambu larangan berenang yang telah dipasang oleh penjaga pantai khususnya Balawista Bali.

"Karakteristik setiap pantai di Bali berbeda-beda untuk itu kita harus mewaspadainya sebelum beraktivitas di pantai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com