KARAWANG, KOMPAS.com - Arcan lurie, mantan pelatih sejumlah klub di tanah air seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung, dideportasi dari Indonesia.
Izin tinggal pria asal Moldova itu telah habis pada 2019.
Baca juga: Kemenangan Perdana Arcan Iurie untuk Persepam
Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Penindakan Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang Adrian Nugroho mengatakan, lurie melanggal Pasal 78 ayat 3 tentang Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Baca juga: Preman Tutup Jembatan, yang Bayar Boleh Lewat, jika Tak Mau Beri Uang Dipaksa Putar Balik
Iurie tak mampu membayar denda overstay setelah 60 hari sejak masa berlaku Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) miliknya habis.
Karena itu, pihak keimigrasian memberikan sanksi deportasi dan penangkalan.
"Arcan Iurie dideportasi dari Indonesia pada 16 Juli 2021 menggunakan pesawat Turkis Airlines dan transit di Istanbul, kemudian melanjutkan ke Moldova," kata Adrian ditemui di Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang, Selasa (14/9/2021).
Kepada penyidik, lurie mengaku mengetahui izin tinggal tetapnya (Kitap) habis pada 2019.
Namun ia tak dapat membayar denda overstay lantaran uangnya habis untuk berobat.
"Dia menjalani pengobatan sejak 2018. Dia sakit strok dan tidak mempunyai penghasilan," ujar dia.
lurie tercacat tinggal di Perumahan Graha, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Namun dia bolak-balik ke Bandung.
"Dia disponsori istrinya warga sini. Pernah disponsori PSSI juga," kata dia.
lurie diperbolehkan kembali memasuki wilayah Indonesia setelah enam bulan ke depan.
Perjalanan karier Arcan Iurie