Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sumsel Banyak Ditemukan NIK Bermasalah, Hambat Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 01/09/2021, 13:45 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Selain stok vaksin Covid-19 terbatas, banyaknya Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bermasalah juga menjadi penghambat vaksinasi di Sumatera Selatan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Provinsi Sumatera Selatan Ferry Yanuar mengatakan, dari laporan yang ia terima petugas vaksinasi di lapangan sering mendapati NIK bermasalah.

Dimana ketika NIK diinput ke dalam sistem ternyata telah digunakan oleh orang lain. Kejadian itu sempat berlangsung di dalam salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Palembang.

"Beberapa kasus itu juga ditemukan di tempat umum. Mungkin ada salah input data dari petugas (vaksinasi) karena NIK ini cukup banyak,"kata Ferry, melalui sambungan telepon, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Jika NIK Sama Sebabkan Nama di Sertifikat Vaksin Berbeda, Kadisdukcapil: Kirim Email ke Pedulilindungi.id

Ferry menjelaskan, temuan NIK yang bermasalah itu telah mereka laporkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sumsel. Tak adanya NIK yang terdaftar atau ganda itu membuat vaksinasi untuk calon penerima harus tertunda.

Sehingga, penyelesaian permasalah tersebut diharapkan dapat segera diatasi dalam waktu cepat.

 "Karena jika dibiarkan akan menghambat upaya pemerintah daerah untuk mempercepat program vaksinasi guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity)," ujarnya.

Baca juga: Warga Karawang Ini Curhat Sertifikat Vaksin di Aplikasi PeduliLindungi Atas Nama Orang Lain

Selain itu, Ferry mengakui bahwa jumlah vaksin yang terbatas merupakan kendala utam. DImana saat cakupan vaksinasi di Sumsel masih sekitar 20 persen atau 1,1 juta orang untuk dosis pertama dan 12 persen 766.000 orang untuk dosis kedua. 

"Rendahnya vaksinasi ini tidak lepas dari keterbatasan vaksin yang dipasok dan juga interval vaksinasi yang berbeda.Untuk sinovac interval vaksinasinya sekitar satu bulan sedangkan AstraZeneca sekitar tiga bulan,”ungkapnya.

Baca juga: Kapolda Sumbar Toni Harmanto Dimutasi Jadi Kapolda Sumsel, Penggantinya Mantan Ajudan Jusuf Kalla

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengaku hampir tiap hari menyuarakan ke pemerintah pusat agar jumlah vaksin ditambah sehingga Herd Immunity dapat segera dicapai.

"Kuota (vaksin) memang di tentukan Kemenkes, tapi kita harap kuota kita juga ditambah. Sudah tiap hari kita minta bamun belum dipenuhi. Adanya beragam vaksin baru, harapannya kebutuhan kita segera terpenuhi," kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com