KOMPAS.com - Rio Andriansyah (17), berhasil menyelamatkan dua bocah yang hanyut di Sungai Brantas di Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar pada Kamis (26/8/2021) sore,
Sehari-hari Rio bekerja di perahu penyeberangan di kawasan sungai tersebut.
Walaupun berhasil menyelamatkan dua bocah, ternyata masih ada satu korban yang hilang terseret arus.
Baca juga: Aksi Heroik Rio Terjun ke Sungai Brantas Selamatkan 2 Bocah yang Hanyut
Peristiwa tersebut berawal saat tiga orang yang berusia sekitar 12 tahun mandi di pinggiran Sungai Brantas.
Mereka adalah Septian Abidin, Adit dan Reyner Dwi Andika.
Namun sekitar pukul 15.30 WIB, tiba-tiba tiga anak tersebut hanyut terbawa derasnya arus sungai.
Rio yang sedang bekerja di atas perahu penyeberangan menyaksikan kejadian tersebut. Tanpa rasa takut ia spontan melompat ke sungai untuk menyelamatkan tiga bocah yang terseret arus tersebut.
Baca juga: Tak Termakan Hoaks, 400 Warga Kota Blitar Tetap Ikuti Vaksinasi Covid-19
Saat itu kondisi arus sungai sangt kuat. Ia berenang dan meraih tangan bocah-bocah di tengah derasnya air sungai.
Lalu ia berenang ke tepian dengan satu tangan. Sedangkan tangan lainnya menarik para korban.
Dua korban yang berhasil diselamatkan Rio adalah Septian Abidin dan Adit. Sedangkan Ryner Dwi Andika hilang terbawa arus.
Kapolsek Srengat AKBP Durrohman membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan aksi penyelamatan yang dilakukan Rio sangat berat karena para korban masuk ke aliran air yang deras.
Baca juga: Cara Hotel di Blitar Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Layanan Cuci Mobil hingga Tes Covid-19
"Jadi awalnya mereka mandi di pinggiran sungai, tapi lama-lama ke tengah dan masuk ke satu jalur sungai yang aliran airnya deras sehingga terseret arus," jelas Durrohman, Jumat (27/8/2021).
"Rio berhasil menyelamatkan dua anak sedangkan satu anak atas nama Reyner Dwi Andika belum berhasil ditemukan," ujar Durrohman.
Kapolsek juga mengapresiasi langkah Rio yang mempertaruhnya nyawanya untuk menyelamatkan para korban yang hanyut terseret arus.
"Tindakan yang luar biasa dari pekerja perahu penyeberangan itu karena dia sampai mempertaruhkan nyawanya sendiri. Meskipun, satu anak tidak berhasil diselamatkan," kata Durrohman.
Baca juga: Sebanyak 578 Anak di Blitar Kehilangan Orangtuanya akibat Covid-19, Ada yang Masih Balita