BLITAR, KOMPAS.com - Ratusan warga Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, terlihat antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 di SDN Ngadirejo, Selasa (24/8/2021).
Warga yang mengikuti vaksinasi itu disuntik dengan vaksin Covid-19 merek AstraZeneca.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Blitar, Didik Jumianto mengatakan, antusiasme warga membuktikan hoaks tentang efek samping vaksin AstraZeneca sudah tidak lagi dipercaya masyarakat.
Didik mengakui adanya satu orang yang mengeluhkan efek samping usai disuntik vaksin AstraZeneca. Namun setelah diperiksa ternyata warga tersebut mengalami nyeri pada bagian yang disuntik.
"Hanya nyeri pada bagian yang disuntik, itu saja, tidak ada yang lain," ujar Didik kepada wartawan di sela pelaksanaan vaksinasi, Selasa.
Orang yang mengeluhkan gejala usai disuntik vaksin AstraZeneca itu, ujarnya, adalah warga Kelurahan Ngadirejo yang mengikuti vaksinasi tahap pertama akhir pekan lalu.
Meski hanya mengalami gejala ringan, kabar yang sempat beredar berkembang liar menjadi hoaks yang dapat membuat masyarakat takut disuntik vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Cara Hotel di Blitar Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Layanan Cuci Mobil hingga Tes Covid-19
Menurut Didik, selama ini juga di luar Kelurahan Ngadirejo terdapat asumsi yang keliru bahwa suntikan AstraZeneca memberikan efek samping yang membahayakan hingga risiko kehilangan nyawa.
"Bisa dilihat dari kehadiran ya. Walaupun dengan vaksin AstraZeneca, dengan berita-berita hoaks yang ada, masyarakat tidak takut ya ternyata," ujar Didik.
Didik mengaku tidak hafal berapa jumlah dosis vaksin AstraZeneca yang telah diberikan pada warga Kota Blitar melalui berbagai kegiatan vaksinasi Covid-19.
Terakhir kali, Dinas Kesehatan Kota Blitar menerima kiriman sekitar 1.800 dosis vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Itu stok yang ada, tidak termasuk yang ini. Kalau ini, sasaran warga Ngadirejo ada 400-an orang," jelasnya.
Selain vaksin AstraZeneca, ujarnya, Kota Blitar juga memberikan merek lain, seperti Sinovac, Sinopharm, dan Moderna.